Inggris Fokuskan ke Strategi Pertahanan pada Drone, Formula 20-40-40, Pelajaran dari Perang Ukraina

Inggris Fokuskan ke Strategi Pertahanan pada Drone, Formula 20-40-40, Pelajaran dari Perang Ukraina

TRIBUNNEWS.COM- Inggris akan segera mengungkap perubahan besar dalam strategi pertahanannya dengan Tinjauan Pertahanan Strategis yang akan datang, dengan menekankan perang pesawat tak berawak di bawah formula baru 20-40-40 yang dipengaruhi oleh perang di Ukraina.

Kerajaan Inggris sedang bersiap untuk merombak strategi pertahanannya melalui penerapan formula baru "20-40-40", dengan memberi penekanan kuat pada perang pesawat tak berawak atau drone, The Times melaporkan, mengutip sumber pemerintah.

Menurut laporan tersebut, Tinjauan Pertahanan Strategis (SDR) mendatang, yang dijadwalkan untuk diterbitkan pada bulan Juni, akan menguraikan transformasi signifikan dalam struktur dan kesiapan tempur angkatan bersenjata Inggris.

Formula 20-40-40 yang diusulkan membagi kemampuan tempur menjadi tiga komponen berbeda:

Sebanyak 20 persen awal akan terdiri dari tank dan kendaraan lapis baja berat lainnya. Unit-unit ini diharapkan ditempatkan paling jauh dari garis depan, berfungsi sebagai cadangan strategis dan memberikan dukungan penuh pada operasi militer.

40 persen di tengah akan menampilkan pesawat nirawak kamikaze dan sistem senjata kendali jarak jauh "sekali pakai" lainnya. Senjata-senjata ini dirancang untuk beroperasi tanpa kehadiran manusia secara langsung, sehingga memungkinkan serangan berdampak tinggi sekaligus meminimalkan risiko personel.

Sisanya yang 40 persen, ditempatkan paling dekat dengan garis kontak, akan terdiri dari pesawat pengintai dan penyerang yang dapat digunakan kembali, seperti MQ-9 Reaper. 

Pesawat nirawak ini akan memainkan peran penting dalam kemampuan pengawasan dan penyerangan presisi.

Perkembangan dalam perang Ukraina dilaporkan memengaruhi perubahan dalam strategi pertahanan Inggris. 

Perencana pertahanan Inggris telah menyatakan kekhawatiran bahwa pasukan Rusia menjadi semakin berpengalaman dan lebih siap, yang mendorong perlunya modernisasi sebagai tanggapan.

Seperti yang dilaporkan ITV sebelumnya, SDR bertujuan untuk menyesuaikan angkatan bersenjata dengan ancaman yang muncul dan kemajuan teknologi, khususnya dalam peperangan pesawat tak berawak.

Penyesuaian yang diusulkan dipandang sebagai langkah penting dalam modernisasi militer Inggris, yang mencerminkan sifat peperangan yang terus berkembang dan meningkatnya ketergantungan pada sistem tak berawak.

Perkembangan ini terjadi setelah Angkatan Darat AS pada tanggal 1 Mei menguraikan transformasi paling signifikannya sejak Perang Dingin, yang bertujuan untuk melengkapi setiap divisi tempur dengan sekitar 1.000 pesawat tak berawak sambil menyingkirkan senjata dan peralatan yang sudah ketinggalan zaman.

Inisiatif ini, yang dikembangkan selama lebih dari setahun pengujian di fasilitas pelatihan utama di Bavaria dan pangkalan AS lainnya, sangat dipengaruhi oleh wawasan medan perang dari perang di Ukraina, di mana penggunaan drone kecil yang meluas telah mengubah operasi tempur.

Jika dilaksanakan, rencana tersebut akan membuat 10 divisi tugas aktif angkatan darat sangat bergantung pada pesawat tak berawak untuk misi pengawasan, logistik, dan ofensif.

SUMBER: AL MAYADEEN