Gara-gara Ucapan Tidak Pernah Beli Beras, Menteri Pertanian Jepang Taku Eto Mundur
Pada tanggal 21 Mei Menteri Eto bertanggung jawab atas komentarnya yang tidak pantas tentang beras dan menyerahkan surat pengunduran dirinya
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Taku Eto menteri pertanian Jepang yang mengatakan tak pernah membeli beras, hari ini mengundurkan diri dan digantikan Menteri baru Shinjiro Koizumi.
Perdana Menteri Ishiba memutuskan untuk menunjuk Shinjiro Koizumi dari Partai Demokrat Liberal (LDP), mantan ketua komite pemilihan, untuk menggantikan Menteri Pertanian dan Perikanan Taku Eto, yang mengajukan pengunduran dirinya, dan menginstruksikannya untuk "bekerja untuk menstabilkan harga beras."
"Perdana Menteri mengatakan kepada saya bahwa dia telah memutuskan untuk menunjuk saya sebagai Menteri Pertanian dan Perikanan, dan bahwa saya akan sangat mempromosikan inisiatif untuk memasok beras kepada konsumen dengan harga yang stabil, terutama di sini," kata Koizumo siang ini (21/5/2025).
Perdana Menteri Ishiba bertemu dengan Shinjiro Koizumi, mantan ketua komite pemilihan LDP, sore ini dan mengatakan kepadanya bahwa dia akan ditunjuk sebagai pengganti Menteri Pertanian dan Perikanan Eto, yang mengajukan pengunduran dirinya setelah mengatakan bahwa dia tidak pernah membeli beras.
Baca juga: Pemagang Indonesia Terluka, Kepalanya Terkena Pecahan Ledakan di Hokkaido Jepang
"Saya ingin melakukan yang terbaik untuk menanggapi dengan rasa urgensi terhadap melonjaknya harga beras, yang paling dikhawatirkan dan dirasakan oleh orang-orang setiap hari dalam kehidupan sehari-hari mereka," kata Koizumi.
Selain itu Koizumi juga mengungkapkan antusiasmenya untuk proyek tersebut, dengan mengatakan, "Saya ingin berkonsentrasi pada upaya saya sebagai menteri yang bertanggung jawab atas beras."
Jiro Shinbo (69) mantan penyiar senior TV Jepang mengkritik tajam pernyataan Menteri Pertanian dan Perikanan Taku Eto bahwa dia tidak pernah membeli beras.
"Saya terkejut bahwa ada orang yang begitu buruk di antara anggota parlemen generasi kedua."
"Jika kita tidak mendapatkan orang yang lebih pintar dalam demokrasi untuk berpolitik, itu akan menjadi lebih buruk dan lebih buruk lagi," katanya, "Dan ada rasa putus asa yang besar bahwa orang bodoh seperti itu adalah seorang menteri," katanya.
Pada tanggal 21 Mei Menteri Eto bertanggung jawab atas komentarnya yang tidak pantas tentang beras dan menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada Perdana Menteri Shigeru Ishiba, yang menerima pengunduran diri Eto.
Diskusi beras di Jepang dilakukan aktif kelompok Pencinta Jepang. Gabung gratis kirimkan nama alamat dan nomor whatsapp ke [email protected]
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.