Sabtu, 4 Oktober 2025

Apa Itu Kanker Prostat Agresif? Penyakit Serius yang Kini Diderita Joe Biden

Joe Biden didiagnosis kanker prostat agresif yang telah menyebar ke tulang. Penyakit ini berkembang cepat dan butuh penanganan intensif.

AFP/BRENDAN SMIALOWSKI
JOE BIDEN. Gambar didistribusikan oleh AFP/BRENDAN SMIALOWSKI. Presiden AS Joe Biden tersenyum selama pertemuan dengan Presiden Indonesia Prabowo Subianto di Ruang Oval Gedung Putih di Washington, DC, pada 12 November 2024. (Foto arsip 2024/Brendan SMIALOWSKI / AFP) 

- Kelelahan ekstrem atau penurunan berat badan tanpa sebab

Bagaimana Penyebarannya?

Kanker prostat agresif dapat menyebar (bermetastasis) melalui aliran darah atau sistem limfatik. Lokasi yang paling umum menjadi target penyebaran adalah:

- Tulang (terutama tulang belakang, panggul, dan paha)

- Kelenjar getah bening

- Paru-paru atau hati (pada kasus lanjut)

Menurut UrologyHealth.org, metastasis ke tulang dapat menyebabkan nyeri, patah tulang, dan masalah mobilitas.

Pengobatan Kanker Prostat Agresif

Metode pengobatan kanker prostat agresif tergantung pada tingkat penyebaran dan kondisi pasien.

Beberapa pendekatan medis yang umum digunakan adalah:

1. Terapi hormon (Androgen Deprivation Therapy/ADT)

Terapi ini menurunkan kadar hormon testosteron yang mendorong pertumbuhan sel kanker prostat.

Dalam kasus Biden, dokter menyatakan bahwa kanker masih "sensitif hormon", sehingga terapi ini diharapkan efektif.

2. Kemoterapi

Digunakan ketika kanker tidak lagi merespons terapi hormon atau sudah menyebar luas.

3. Radiasi eksternal dan radioterapi tulang

Digunakan untuk mengurangi gejala dan menargetkan area kanker di tulang.

4. Terapi target dan imunoterapi

Metode baru yang sedang dikembangkan untuk kanker stadium lanjut yang sulit diobati.

Baca juga: Kanker Prostat Bisa Muncul Tanpa Gejala, Waspadai Tanda-tanda Ini

Siapa yang Berisiko?

Beberapa faktor risiko kanker prostat agresif antara lain:

- Usia lanjut – Umumnya dialami pria di atas 65 tahun

- Riwayat keluarga – Risiko meningkat jika ada keluarga dekat yang pernah menderita kanker prostat

- Ras – Pria Afrika-Amerika memiliki risiko lebih tinggi

- Gaya hidup – Diet tinggi lemak dan kurang aktivitas fisik juga dapat meningkatkan risiko

Skrining dengan tes PSA (Prostate-Specific Antigen) dan colok dubur (DRE) secara rutin direkomendasikan untuk deteksi dini, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved