Langit Irak Mendadak Jingga, Badai Debu Ketiga dalam Sebulan Kembali Lumpuhkan Aktivitas Warga
Irak kembali dilanda badai debu parah. Langit berubah jingga, transportasi lumpuh. Ini kali ketiga sejak April, dampaknya makin meluas.
TRIBUNNEWS.COM - Langit Irak kembali berubah menjadi jingga pekat pada Selasa (13/5/2025), saat badai debu besar menyelimuti bagian timur negara itu.
Badai ini datang tiba-tiba dan langsung melumpuhkan kehidupan sehari-hari di beberapa kota besar.
Jarak pandang turun drastis, bahkan mendekati nol di beberapa wilayah.
Otoritas lalu lintas dengan cepat mengeluarkan peringatan darurat.
Direktorat Lalu Lintas di Provinsi Anbar mengimbau semua pengemudi untuk menurunkan kecepatan, menjaga jarak antar kendaraan, dan menghentikan kendaraan sepenuhnya di zona aman jika visibilitas tidak memungkinkan.
"Pengemudi harus menghindari penggunaan lampu sorot rendah dan segera menyalakan lampu hazard bila harus berhenti," bunyi pernyataan resmi direktorat, dikutip dari Al Jazeera.
Peringatan itu bukan tanpa alasan.
Dalam badai sebelumnya, kecelakaan beruntun sempat terjadi akibat pengemudi yang tak menyadari betapa parahnya jarak pandang.
Situasi ini juga membuat penerbangan terganggu dan beberapa sekolah serta kantor pemerintah terpaksa ditutup sementara.
Bukan Badai Debu Pertama
Hal yang mengkhawatirkan, ini bukan badai pertama dalam beberapa pekan terakhir.
Baca juga: Badai Debu Tebal Kembali Selimuti Irak Utara, Langit Berubah jadi Jingga
Menurut laporan Middle East Eye, badai debu serupa juga melanda Irak pada Senin (5/5/2025) dan Rabu (16/4/2025),
Pada 7 Mei, badai menyapu Baghdad, Fallujah, dan Ramadi, menyebabkan puluhan warga harus dilarikan ke rumah sakit karena gangguan pernapasan.
Lalu pada 16 April, badai lain menghantam Irak tengah dan selatan, memicu gangguan besar di Bandara Internasional Baghdad yang sempat menangguhkan semua penerbangan.
“Fenomena ini bukan lagi kejadian luar biasa, tapi semakin menjadi pola,” ujar Dr Ammar Al-Jabouri, peneliti iklim dari Universitas Basra, kepada The National News.
Menurutnya, badai debu yang lebih sering dan lebih kuat merupakan gejala langsung dari perubahan iklim dan degradasi lingkungan yang parah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.