Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik India dan Pakistan

Perjudian India dalam Penggunaan Drone-drone Harop Israel Setelah 5 Jet Tempur Dijatuhkan Pakistan

Rangkaian serangan pesawat tak berawak India di Pakistan pada hari Kamis menandai perubahan dramatis dalam dinamika konflik kedua negara tetangga

Editor: Muhammad Barir
Pexels
INDIA PAKISTAN MEMANAS - Ilustrasi bendera India dan Pakistan yang diambil dari Pexels pada 29 April 2025. Dua negara nuklir ini berada di ambang perang. 

India membenarkan serangan pesawat tak berawak tersebut dengan menegaskan bahwa rudal Pakistan telah menargetkan fasilitas militer di 15 kota di India pada malam sebelumnya—sebuah klaim yang belum dibuktikan oleh New Delhi.

Alasan ini lebih tampak sebagai kedok daripada klaim fakta, seperti tidak adanya pembenaran atas serangan udara 7 Mei.

Berdasarkan Hukum Humaniter Internasional, menargetkan lokasi sipil, seperti yang dilakukan India di Pakistan, merupakan pelanggaran berat.

Mengubah kalkulus

Penggunaan Harops juga menandai perubahan dari ketergantungan tradisional India pada serangan udara konvensional dan gerakan menuju peperangan asimetris yang digerakkan oleh teknologi.

Dalam sejarah terkini, India menghindari penargetan wilayah Pakistan daratan, dan lebih mengandalkan pertempuran di perbatasan atau serangan udara. Perhitungan itu tampaknya telah berubah sekarang.

Pilihan India untuk menyerang Pakistan secara mendalam berarti bahwa prospek pembalasan tidak lagi bersifat hipotetis; itu adalah kepastian yang nyata. Saling balas tersebut memperluas cakupan konflik, dengan lintasan yang berisiko menjadi tidak terkendali.

Meskipun ketegangan meningkat, masih ada harapan. Jalur komunikasi langsung seperti hotline DGMO dan komunikasi antara penasihat keamanan nasional terus berlanjut, sehingga menghadirkan jendela diplomatik yang sempit. Meski demikian, jalan menuju de-eskalasi tampaknya semakin menegangkan.

Walaupun Amerika Serikat secara historis memainkan peran de-eskalasi dalam krisis India-Pakistan, responsnya sejauh ini sangat tenang.

Panggilan telepon Menteri Luar Negeri Marco Rubio dengan Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif pada hari Kamis, menyusul penjangkauannya sebelumnya kepada Penasihat Keamanan Nasional kedua negara, menandakan keterlibatan diplomatik yang berkelanjutan — tetapi bukan urgensi.

“Pendekatan AS terhadap konflik ini membuka ruang bagi eskalasi karena kedua pihak menafsirkannya sebagai ruang untuk tindakan operasional,” Faisal berpendapat.

 


SUMBER: DAWN

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved