Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Lumpuhkan 2 HIMARS, 5 Rudal Neptune, 500 Drone Ukraina Jelang Gencatan Senjata Usulan Putin

Rusia menyebut, pertahanan udaranya menjatuhkan dua roket HIMARS yang dipasok Barat serta melumpuhkan lebih dari 500 pesawat nirawak Ukraina

Evgeny Biyatov/RIA Novosti
FOTO FILE RUDAL RUSIA - Sistem rudal pertahanan udara Tor Rusia. Pada Rabu (7/5/2025), Rusia menyatakan menghalau serangan udara besar-besaran Ukraina menjelang apa yang diusulkan Rusia sebagai gencatan senjata 3 hari terkait momentum perayaan Hari Kemenangan pada 9 Mei untuk memperingati kekalahan Nazi Jerman pada tahun 1945 dan tetap menjadi salah satu hari libur umum paling penting di Rusia. 

Rusia Lumpuhkan 2 HIMARS, 5 Rudal Neptune, dan 500 Drone Ukraina Jelang Gencatan Senjata

TRIBUNNEWS.COM - Rusia menyatakan, pertahanan udara antipesawat menangkis serangan besar-besaran Ukraina, Rabu (7/5/2025).

Rusia menyebut, pertahanan udaranya menjatuhkan dua roket HIMARS yang dipasok Barat serta melumpuhkan lebih dari 500 pesawat nirawak, kata Kementerian Pertahanan di Moskow. 

"Lima rudal berpemandu jarak jauh Neptune dan enam bom udara berpemandu presisi JDAM juga berhasil dihancurkan," kata pernyataan itu dilansir RT.

Baca juga: Punya Senjata Canggih Super-Mahal, AS Rupanya Dibuat Ngeri Senjata Murah Rusia

Serangan udara Ukraina itu meningkat menjelang gencatan senjata yang dideklarasikan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

Gencatan senjata itu dijadwalkan mulai berlaku mulai tengah malam tanggal 7–8 Mei hingga tengah malam tanggal 10–11 Mei.

"Ditujukan sebagai isyarat kemanusiaan untuk memperingati ulang tahun ke-80 kemenangan Soviet atas Nazi Jerman, jeda tiga hari tersebut juga membuka pintu bagi kemungkinan "negosiasi langsung dengan Kiev tanpa prasyarat," kata Moskow.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengonfirmasi pada Rabu kalau Rusia masih berencana untuk menawarkan gencatan senjata selama 3 hari.

Dengan meningkatkan serangan pesawat nirawak terhadap Rusia, "rezim Kiev terus menunjukkan esensinya, kecenderungannya untuk melakukan tindakan teroris," kata Peskov.

Presiden Ukraina Vladimir Zelensky menolak mendukung usulan gencatan senjata, dan menyebutnya sebagai "upaya manipulasi" Rusia.

Menurut penyelidik kejahatan perang Kementerian Luar Negeri Rusia Rodion Miroshnik, minggu lalu tercatat jumlah korban sipil akibat serangan pesawat nirawak mencapai rekor, dengan 15 orang tewas dan 142 lainnya terluka.

Sistem pertahanan udara Rusia
FOTO FILE: Sistem rudal pertahanan udara Tor Rusia. Pada Rabu (7/5/2025), Rusia menyatakan menghalau serangan udara besar-besaran Ukraina menjelang apa yang diusulkan Rusia sebagai gencatan senjata 3 hari terkait momentum perayaan Hari Kemenangan pada 9 Mei untuk memperingati kekalahan Nazi Jerman pada tahun 1945 dan tetap menjadi salah satu hari libur umum paling penting di Rusia.

Gencatan Senjata Usulan Rusia Mulai Berlaku

Dalam perkembangan terbaru konflik, gencatan senjata selama 72 jam yang diusulkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin telah resmi berlaku.

Hal itu ditandi oleh penghentian operasi ofensif pasukan Rusia, meskipun ada lonjakan serangan pesawat tak berawak Ukraina beberapa jam sebelum gencatan senjata.

Jeda pertempuran, yang akan berlangsung hingga tengah malam pada 10-11 Mei, telah digambarkan sebagai tindakan kemanusiaan yang menandai peringatan 80 tahun kemenangan Soviet atas Nazi Jerman.

Kremlin mengatakan gencatan senjata juga bertujuan untuk menciptakan ruang bagi perundingan perdamaian langsung dengan Ukraina, tanpa prasyarat apa pun.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved