Konflik India dan Pakistan
Kashmir Mencekam: Sekolah dan Bandara Ditutup, Warga Mengungsi Massal Usai India Bombardir Pakistan
Sekolah di tiga distrik Kashmir ditutup, sementara penerbangan sejumlah maskapai di beberapa bandara ditangguhkan imbas serangan India ke Pakistan
Pasca insiden baku tembak memanas, Penduduk Kashmir yang dikelola Pakistan seperti Muzaffarabad dan Neelum Valley mulai berlarian meninggalkan rumah mereka.
Mereka kelimpungan mencari tempat berlindung, bahkan sebagian dari mereka warga melarikan diri ke perbukitan setelah India melancarkan serangan rudal.
Pengeras suara masjid saling bersahutan memberi tahu orang-orang untuk mencari perlindungan saat tanah bergetar berulang kali dan suara ledakan bergema akibat tembakan militer India.
"Kami keluar. Lalu ledakan lain terjadi. Seluruh rumah bergerak. Semua orang ketakutan, kami semua mengungsi, membawa anak-anak dan naik ke atas bukit,” ujar Muhammad Shair Mir, penduduk Muzaffarabad mengutip dari Reuters.
Situasi serupa juga terjadi di kawasan garis kontrol (LoC) yang berada di wilayah Jammu dan Kashmir, India.
Warga yang tinggal di dekat garis kontrol (LoC) berbondong-bondong membersihkan bunker bawah tanah untuk berlindung dari tembakan artileri Pakistan.
Namun, banyak bunker yang tidak terawat dan tidak layak huni, sehingga meningkatkan ketidakamanan bagi warga .
Situasi ini menambah penderitaan warga Kashmir yang telah lama hidup dalam ketegangan akibat konflik berkepanjangan antara India dan Pakistan.
Bandara Ditutup, Penerbangan Dialihkan
Lebih lanjut, pasca serangan udara India ke Pakistan memanas menyebabkan penutupan sejumlah bandara di kedua negara, mengganggu aktivitas penerbangan regional dan internasional.
Pemerintah Pakistan menangguhkan operasi penerbangan sipil di beberapa bandara utama, termasuk di Lahore, Multan, Faisalabad, Sialkot, dan Islamabad, sebagai langkah keamanan setelah serangan udara India.
Selain itu, Bandar Udara Internasional Bacha Khan di Peshawar juga ditutup sementara untuk penerbangan komersial demi memastikan keselamatan penerbangan di tengah ketegangan yang meningkat.
Menyusul langkah Pakistan, pemerintah India memerintahkan agar sembilan bandara di wilayah utara, termasuk Srinagar dan Jammu ditutup untuk penerbangan sipil pada 7 Mei 2025.
Penutupan ini dilakukan sementara untuk memastikan keselamatan penumpang dan kru sebagai respons terhadap serangan udara India dan untuk mengantisipasi potensi ancaman dari Pakistan.
Imbas penutupan ini, sejumlah maskapai lokal dan internasional mengalami gangguan signifikan pada rute penerbangan internasional.
Hingga mereka harus mengalihkan penerbangan untuk menghindari wilayah udara yang terdampak.
Selain itu, beberapa maskapai domestik India juga terpaksa membatalkan atau mengalihkan penerbangan mereka, membuat maskapai harus memperpanjang durasi penerbangan dan merogoh kocek lebih dalam akibat meningkatkan biaya operasional.
(Tribunnews.com / Namira)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.