Senin, 29 September 2025

Rumah Sakit Dibom 7 Orang Tewas, Sudan Selatan Diambang Perang Saudara

Setidaknya tujuh orang tewas dan 20 lainnya terluka dalam serangan di sebuah rumah sakit di Sudan Selatan.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-inlihat foto Rumah Sakit Dibom 7 Orang Tewas, Sudan Selatan Diambang Perang Saudara
Tribune Sudan
PERANG DI SUDAN SELATAN - Sebuah truk yang dilengkapi senapan mesin yang diawaki oleh anggota Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) melaju melewati tempat usaha dan rumah yang terbakar di Sudan Selatan beberapa waktu lalu. Kekerasan di negara itu kembali berkecamuk akhir-akhir ini. /Foto: File

TRIBUNNEWS.COM, SUDAN -  Setidaknya tujuh orang tewas dan 20 lainnya terluka dalam serangan di sebuah rumah sakit di Sudan Selatan, Sabtu (3/5/2025).

Badan amal medis Doctors Without Borders, yang dikenal dengan inisial bahasa Prancisnya MSF, khawatir  negara termuda di dunia itu  akan terjerumus dalam perang saudara habis-habisan.

MSF mengutuk serangan itu yang menghancurkan rumah sakit dan apotek.

Peringatan dari PBB

Perserikatan Bangsa Bangsa atau PBB telah memperingatkan dalam beberapa minggu terakhir bahwa negara itu berada di ambang perang saudara baru.

Kekhawatiran akan terjadinya perang baru di Sudan Selatan semakin mencuat saat serangan udara menghantam rumah sakit itu.

Tidak jelas mengapa fasilitas itu menjadi sasaran.

Seorang juru bicara militer Sudan Selatan tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar, menurut kantor berita The Associated Press.

Mamman Mustapha, Kepala Misi MSF di Sudan Selatan, mengatakan kepada Al Jazeera dari ibu kota Juba bahwa timnya di lapangan melaporkan “dua helikopter tempur menyerang rumah sakit”.

Mustapha mengatakan helikopter mengebom rumah sakit dan pasokan medisnya lalu “terus menembaki kota Old Fangak”.

"Penduduk sipil telah mengungsi dan situasinya sangat mengerikan dan tragis. Kami sangat terkejut. Rumah sakit itu telah ada di sana selama 10 tahun, sejak 2014," tambahnya.

Rivalitas presiden dan wakil presiden

Negara ini terjerumus dalam konflik dalam beberapa bulan terakhir karena gagalnya perjanjian pembagian kekuasaan antara jenderal yang bersaing, Presiden Salva Kiir dan Wakil Presiden Pertama Riek Machar.

Kiir dan Machar mewakili dua kelompok etnis terbesar, masing-masing Dinka dan Nuer, yang terlibat perang saudara antara tahun 2013 dan 2018 yang menelan korban sekitar 400.000 jiwa sebelum kesepakatan damai tahun 2018 memungkinkan kedua pemimpin membentuk pemerintahan persatuan nasional.

Presiden Sudan Selatan Salva Kiir Mayardit
Presiden Sudan Selatan Salva Kiir Mayardit (Twitter/SouthSudanGOV)

Kini, ketegangan antara Kiir dan Machar kembali memanas.

Machar ditempatkan dalam tahanan rumah sejak Maret atas tuduhan subversi.

Old Fangak, tempat terjadinya serangan terhadap rumah sakit MSF, adalah salah satu dari beberapa kota besar di daerah Fangak, Negara Bagian Jonglei, bagian negara yang dihuni etnis Nuer yang secara historis dikaitkan dengan partai Gerakan Pembebasan Rakyat Sudan-dalam-Oposisi (SPLM-IO) pimpinan Machar.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan