Paus Fransiskus Wafat
5 Fakta Basilika Santa Maria Maggiore, Tempat Favorit Paus Fransiskus Berdoa hingga Dimakamkan
Inilah fakta-fakta tentang Basilika Santa Maria Maggiore, tempat Paus Fransiskus dimakamkan, mengenal dari sisi sejarah dan keindahannya.
TRIBUNNEWS.COM - Inilah fakta-fakta tentang Basilika Santa Maria Maggiore, tempat Paus Fransiskus dimakamkan.
Pemimpin Gereja Katolik Roma sedunia, Paus Fransiskus meninggal dunia dalam usia ke-88 tahun pada Senin (21/4/2025) di kediamannya, Casa Santa Marta, Vatikan.
Lebih lanjut Vatikan telah mengumumkan bahwa Misa pemakaman Paus Fransiskus akan dilangsungkan pada Sabtu, 26 April 2025, pukul 10.00, waktu setempat di Lapangan Santo Petrus, Vatikan.
Kemudian, Paus Fransiskus akan dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore di Roma.
Untuk lebih mengenal tempat pemakaman Paus Fransiskus tersebut, Tribunnews.com telah merangkum sejumlah fakta-fakta menarik terkait lokasi tersebut.
1. Basilika Terbesar dari 26 Gereja Roma
Basilika Santa Maria Maggiore sendiri adalah salah satu dari empat basilika kepausan utama di Roma.
Sementara tiga lainnya, yakni Basilika Santo Petrus, Basilika Santo Yohanes Lateran, dan Basilika Santo Paulus di Luar Tembok.
Tidak hanya itu, Basilika ini terbesar dari 26 gereja di Roma yang didedikasikan untuk Bunda Maria.
Diketahui Basilika Kepausan Santa Maria Maggiore telah mendominasi kota Roma selama 16 abad, sebagai tempat suci Maria yang luar biasa dan tempat lahirnya peradaban artistik.
Melansir Britannica, gereja ini dibangun pada tahun 432 Masehi oleh Paus Sixtus III, tak lama setelah Konsili Efesus yang menegaskan Maria sebagai Bunda Allah.
Basilika ini terletak di Bukit Esquiline, basilika ini menampilkan perpaduan arsitektur Romawi Kuno, Renaisans, dan Barok.
Baca juga: Mengenal Basilika Santa Maria Maggiore, Tempat Peristirahatan Terakhir Paus Fransiskus
Merujuk laporan History Hit, menara lonceng setinggi 75 meter menjadi salah satu daya tarik arsitekturalnya.
Jika berada di dalamnya, pengunjung dapat melihat mosaik-mosaik abad ke-5 yang menggambarkan kisah Perjanjian Lama dan kehidupan Kristus.
Selain itu, basilika ini juga menyimpan relikui yang diyakini sebagai bagian dari palungan tempat Yesus dibaringkan saat lahir.
2. Basilika Santa Maria Maggiore Menyimpan Banyak Harta Karun
Basilika ini menyimpan ikon Maria yang paling penting, Salus Populi Romani.
Tradisi mengaitkan gambar tersebut dengan Santo Lukas Sang Penginjil, Santo Pelindung para pelukis.
Paus Fransiskus mempercayakan Perjalanan Apostoliknya kepada perlindungan Salus Populi Romani, yang dikunjunginya sebelum setiap keberangkatan dan setelah setiap kepulangan.
Relik Palungan Kudus, palungan tempat Bayi Yesus dibaringkan, menyoroti pentingnya Santa Maria Maggiore sebagai "Betlehem Barat".
Misa malam Natal pertama dirayakan di sini dan Paus telah menjaga tradisi ini tetap hidup selama berabad-abad.
Di antara peninggalan Basilika yang paling penting adalah sisa-sisa Santo Matius dan Santo Jerome.
Banyaknya harta karun yang tersimpan di Basilika tersebut menjadikan Saint Mary Major sebagai tempat perpaduan sempurna antara seni dan spiritualitas.
Hal ini memberikan pengunjung emosi unik yang terpancar dari karya seni hebat manusia, yang diilhami oleh Tuhan.
Di antara harta karun Basilika yang tak ternilai harganya adalah Relik Palungan Kudus, ikon Salus Populi Romani yang terhormat.
Serta banyak kapel, di antaranya Kapel Pauline, Kapel Sistina, Kapel Sforza, Kapel Cesi, Kapel Salib, Kapel yang didedikasikan untuk Santo Michael, dan Adegan Kelahiran Yesus karya Arnolfo di Cambio.
Setiap kolom, lukisan, dan patung, setiap ubin dipenuhi dengan makna sejarah dan spiritualitas.
3. Basilika Paleokristen dengan Struktur Asli yang Masih Utuh
Santa Maria Maggiore merupakan satu-satunya Basilika Paleokristen yang mempertahankan tampilan aslinya secara utuh.
Mengutip dari basilicasantamariamaggiore.va, tiang penyangga dari marmer Cipollino berasal dari gudang-gudang kuno dan bangunan-bangunan ibadah pagan yang dihancurkan pada era Kristen.
Mosaik di bagian tengah dan lengkungan kemenangan berasal dari masa Kepausan Sixtus III (432-440).
Mosaik di apsis dipesan oleh Jacopo Torriti oleh Paus Nicholas IV (1288-1292).
Pada bagian tengah memiliki lantai yang indah dan langit-langit yang dilapisi kayu berlapis emas, yang dirancang oleh Giuliano dan Antonio da Sangallo.
Selama masa Kepausan Nicholas IV (1288-92), Santa Maria Maggiore mengalami perkembangan artistik yang sesungguhnya.
Pengarahan karya mosaik di apsis dipercayakan kepada Jacopo Torriti.
Bagian bawah menggambarkan adegan-adegan dari kehidupan Maria: Kabar Sukacita, Dormitio, Adorasi Orang Majus dan Persembahan Yesus ke Bait Suci.
Bagian atas terinspirasi oleh ikonografi yang populer di Prancis: penobatan Maria.
Pasangan itu diapit di kedua sisi oleh delapan malaikat dan seorang serafim dan Santo Fransiskus, Petrus dan Paulus (di sebelah kiri), Yohanes Pembaptis, Yohanes Penginjil dan Antonius dari Padua (di sebelah kanan).
Sebagai salah satu dari tujuh gereja peziarahan utama di Roma, basilika ini memiliki peran penting dalam sejarah dan budaya Katolik.
Rome Site melaporkan bahwa Santa Maria Maggiore terus menarik peziarah dari seluruh dunia yang ingin merasakan kekayaan spiritual dan sejarah gereja ini.
4. Tempat Favorit Paus Fransiskus untuk Berdoa
Paus Fransiskus dikenal sebagai pemimpin yang sangat sederhana dan meneladani Yesus Kristus.
Ia juga sangat dekat dengan Bunda Maria.
Dalam perjalanan Apostoliknya, ia selalu ke Basilika Santa Maria Maggiore untuk berdoa memohon perlindungan Bunda Maria. Begitupun sebaliknya saat ia kembali ke Vatikan.
Setiap hari Minggu pagi ia selalu ke Gereja ini dan sebelum pergi dan Kembali ke Vatikan pun ia selalu datang berdoa.
5. Tempat Pemakaman Paus Fransiskus
Dilansir dari CBS News, Paus Fransiskus secara pribadi menyatakan keinginan untuk dimakamkan "di dalam tanah, tanpa hiasan khusus".
Batu nisannya akan sederhana, hanya bertuliskan nama kepausannya dalam bahasa Latin: Franciscus.
Seperti dicatat oleh The Guardian, keputusan Fransiskus untuk dimakamkan di basilika ini mencerminkan pesan yang ia sampaikan sepanjang masa kepausannya: “Dekat dengan rakyat, dekat dengan mereka yang tersisih, dan dekat dengan Maria.”
Maka demikian menjadikan Basilika Santa Maria Maggiore sebagai tempat peristirahatan terakhirnya.
Paus Fransiskus menyampaikan pesan terakhirnya kepada dunia bahwa kemuliaan sejati ditemukan dalam kesederhanaan, cinta, dan pelayanan.
Sebagai artikel ini telah tayang di TribunFlores.com dengan judul "Paus Fransiskus Ingin Dimakamkan di Basilika St Maria Maggiore, Devosi Khusus kepada Bunda Maria"
(Tribunnews.com/M Alvian F/ Andari) (Tribun Flores/Cristin Adal)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.