Paus Fransiskus Wafat
Sebelum Wafat, Paus Fransiskus Ternyata Telepon Gereja Gaza Setiap Hari selama Lebih dari Setahun
Paus Fransiskus berbicara berkali-kali tentang konflik di Gaza dan terus berhubungan dengan sekelompok orang Kristen Palestina di Jalur Gaza.
Serangan itu menewaskan sebanyak 18 warga Palestina yang mengungsi di sana, termasuk umat Kristen.
Di Tepi Barat dan Yerusalem, pejabat Israel menggagalkan akses ke tempat-tempat suci bagi banyak anggota komunitas Kristen, yang telah mengalami peningkatan serangan oleh pemukim Yahudi dan bentuk-bentuk penganiayaan lain yang didukung negara.
Hanya sekitar 6.000 warga Palestina Tepi Barat yang menerima izin dari Israel untuk menghadiri kebaktian Paskah tahun ini di Gereja Makam Suci di Yerusalem Timur yang diduduki, yang secara terduga dimiliterisasi untuk acara tersebut.
Seperti yang dicatat Al Jazeera, “bahkan perwakilan Vatikan di Palestina ditolak masuk ke gereja”.
Baca juga: 4 Kali Bertemu, Mendikdasmen Abdul Muti Cerita Keakraban & Keteduhan Saat Bertemu Paus Fransiskus

Rencana Pemakaman Paus Fransiskus
Paus Fransiskus diketahui menghindari banyak kemegahan dan upacara Gereja.
Paus Fransiskus meminta agar jenazahnya tidak diletakkan di atas panggung tinggi, yang merupakan upacara pemakaman tradisional, di tengah Basilika Santo Petrus untuk penghormatan terakhir dari masyarakat.
Sebaliknya umat beriman yang datang untuk berkabung hanya akan dapat melihat jasadnya di dalam peti jenazah yang tutupnya telah dibuka.
Pemakamannya, menurut adat Gereja, biasanya diadakan dalam waktu empat hingga enam hari setelah kematiannya, dengan misa pemakaman diadakan di Lapangan Santo Petrus.
Pemakaman kepausan secara tradisional merupakan urusan yang rumit, tetapi Paus Fransiskus bertindak tahun lalu untuk menyederhanakan pengaturannya.
Ia akan menjadi Paus pertama dalam lebih dari satu abad yang tidak dimakamkan di Vatikan, di ruang bawah tanah Basilika Santo Petrus – dan malah memilih untuk dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore di Roma, dekat ikon Madonna kesayangannya.
Paus Fransiskus juga meminta untuk dimakamkan dalam peti mati kayu sederhana – tidak seperti pendahulunya yang dimakamkan dalam tiga peti mati bertingkat tradisional yang terbuat dari cemara, timah, dan kayu ek.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.