Minggu, 5 Oktober 2025

Paus Fransiskus Wafat

Profil Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik Roma Pertama dari Amerika Latin Itu Berpulang

Lahir di Buenos Aires, Argentina, Bergoglio pernah bekerja sebagai seorang penjaga bar dan petugas kebersihan saat masih muda sebelum berlatih menjadi

Dokumentasi
Paus Fransiskus bersama dengan 50 ribu anak perwakilan dari seluruh dunia menyerukan perdamaian dalam acara World Children’s Day (WCD) di Stadion Olimpic, Roma, Italia, Sabtu lalu (25/5/2024). 

TRIBUNNEWS.COM, VATIKAN – Kabar duka datang dari Kota Vatikan. Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik Roma pertama yang berasal dari Amerika Latin, meninggal dunia pada Senin (21/4/2025) pagi waktu setempat. Paus Fransiskus wafat pada usia 88 tahun.

Kabar tersebut diumumkan secara resmi melalui pernyataan video oleh pihak Vatikan pada Senin pagi.

"Dengan kesedihan yang mendalam, saya harus mengumumkan wafatnya Bapa Suci kita, Fransiskus," ujar Kardinal Kevin Farrell dalam siaran resmi Vatikan TV.

"Pada pukul 07.35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, telah kembali ke rumah Bapa."

Sebelumnya, Paus Fransiskus sempat dirawat di Rumah Sakit Gemelli, Roma, sejak Jumat (14/4/2025), setelah menderita pneumonia.

Setelah 38 hari di rumah sakit, mendiang Paus kembali ke kediamannya di Vatikan di Casa Santa Marta untuk melanjutkan pemulihannya.

Baca juga: Sebelum Wafat, Paus Fransiskus Serukan Gencatan Senjata Gaza dalam Pidato Paskah

Dunia saat ini berkabung atas kepergian pemimpin yang dikenal karena semangat pembaruannya, kedekatannya dengan rakyat kecil, dan pesan damai lintas agama yang selalu ia gaungkan.

Profil Paus Fransiskus

Paus Fransiskus, yang memiliki nama asli Jorge Mario Bergoglio lahir di Buenos Aires, Argentina pada 17 Desember 1936.

Ia terpilih sebagai Paus Gereja Katolik ke-266 pada hari kedua Konklaf Kepausan 2013 pada tanggal 13 Maret 2013.

Sebelumnya sejak tahun 1998, ia adalah Uskup Agung Buenos Aires, Argentina. Ia diangkat sebagai Kardinal pada tahun 2001 oleh Paus Yohanes Paulus II. Paus Fransiskus fasih berbicara dalam bahasa Spanyol, Italia, dan Jerman.

Paus Fransiskus adalah imam Yesuit pertama dan orang Amerika Latin keturunan Italia pertama yang terpilih sebagai Paus. Ia juga menjadi Paus non-Eropa pertama dan orang dari Belahan Bumi Selatan pertama sejak Paus Gregorius III dari Suriah wafat pada tahun 741.

Baca juga: Mengenang Momen Indah Kunjungan Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal: Nasaruddin Umar Cium Kening Paus

Lahir di Buenos Aires, Argentina, Bergoglio pernah bekerja sebagai seorang penjaga bar dan petugas kebersihan saat masih muda sebelum berlatih menjadi ahli kimia dan bekerja sebagai teknisi di laboratorium ilmu pangan. 

Setelah sembuh dari penyakit pneumonia dan kista yang parah, dia terinspirasi untuk bergabung dengan Jesuit pada tahun 1958. Dia ditahbiskan sebagai imam Katolik pada tahun 1969, dan dari tahun 1973 hingga 1979 menjadi pemimpin provinsi Yesuit di Argentina.

Ia menjadi Uskup Agung Buenos Aires pada tahun 1998 dan diangkat menjadi kardinal pada tahun 2001 oleh Paus Yohanes Paulus II. Dia memimpin Gereja Argentina selama kerusuhan Desember 2001 di Argentina

Pemerintahan Néstor Kirchner dan Cristina Fernández de Kirchner menganggapnya sebagai saingan politik. Menyusul pengunduran diri Paus Benediktus XVI pada 28 Februari 2013, sebuah konklaf kepausan memilih Bergoglio sebagai penggantinya pada 13 Maret.

Dia memilih Fransiskus sebagai nama kepausannya untuk menghormati Santo Fransiskus dari Assisi. 

Sepanjang kehidupan publiknya, Paus Fransiskus terkenal karena kerendahan hatinya, penekanannya pada belas kasihan Tuhan, visibilitas internasional sebagai paus, kepeduliannya terhadap orang miskin, dan komitmennya pada dialog antaragama. 

Dia dipuji karena memiliki pendekatan kepausan yang kurang formal daripada pendahulunya, misalnya memilih untuk tinggal di wisma Domus Sanctae Marthae daripada di apartemen kepausan di Istana Apostolik yang digunakan oleh Paus sebelumnya.

Presiden Joko Widodo bersama pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus saat pertemuan di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (4/9/2024). Paus Fransiskus mengunjungi Indonesia pada 3-6 September 2019 dengan salah satu agendanya yaitu bertemu Presiden Joko Widodo. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo bersama pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus saat pertemuan di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (4/9/2024). Paus Fransiskus mengunjungi Indonesia pada 3-6 September 2019 dengan salah satu agendanya yaitu bertemu Presiden Joko Widodo. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Dikutip Reuters, keberhasilannya menduduki Tahta Suci sempat mengejutkan banyak pihak karena ia dianggap sebagai tokoh luar yang rendah hati dan dikenal karena kepeduliannya terhadap kaum miskin dan terpinggirkan.

Dalam masa kepemimpinannya yang lebih dari satu dekade, Paus Fransiskus berupaya melakukan reformasi besar terhadap institusi Gereja Katolik yang kala itu tengah dilanda krisis, termasuk skandal pelecehan seksual anak dan konflik internal di birokrasi Vatikan.

Dikenal sebagai sosok yang sederhana, Paus Fransiskus menolak tinggal di apartemen megah Paus di Istana Apostolik seperti para pendahulunya. Ia lebih memilih tinggal di wisma Santa Marta bersama komunitas kecil demi menjaga kesehatan psikologisnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved