Konflik Rusia Vs Ukraina
Zelensky: Gencatan Senjata Paskah yang Diperintahkan Putin Hanya Tipu Muslihat
Zelensky meragukan niat baik Rusia dalam gencatan senjata. Ia menyebut hanya ingin menampilkan citra baik yang dianggap palsu.
TRIBUNNEWS.COM – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menilai bahwa pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin mengenai gencatan senjata selama perayaan Paskah hanyalah upaya untuk menciptakan kesan positif di mata dunia.
Hal ini disampaikan Zelensky setelah Panglima Tertinggi Ukraina, Oleksandr Syrskyi, melaporkan bahwa serangan Rusia tetap berlangsung meskipun gencatan senjata diumumkan pada Sabtu (19/4/2025), sehari menjelang Paskah.
Serangan Terus Berlanjut
Zelensky mengungkapkan bahwa pada malam sebelum Paskah, terdapat 59 serangan dari pasukan Rusia, dengan 387 penembakan dan 19 serangan yang diluncurkan antara pukul 18.00 hingga tengah malam.
"Pesawat nirawak digunakan oleh Rusia sebanyak 290 kali," ujarnya pada Minggu (20/4/2025) pagi.
Lebih lanjut, Zelensky menegaskan bahwa meskipun Rusia berusaha menciptakan kesan gencatan senjata, di beberapa lokasi, mereka tetap melanjutkan upaya untuk maju dan menimbulkan kerugian di Ukraina.
"Pasukan Ukraina akan merespons serangan tersebut sesuai dengan situasi pertempuran," tambahnya.
Sebelumnya, Zelensky menyatakan bahwa Ukraina akan mempertimbangkan untuk mengikuti gencatan senjata jika Rusia benar-benar berniat melakukannya.
"Usulan untuk gencatan senjata selama 30 hari penuh dan tanpa syarat tetap ada di atas meja. Jawabannya harus datang dari Moskow," tulisnya di platform X pada Sabtu malam.
Zelensky juga menegaskan bahwa serangan Rusia terhadap Ukraina belum mereda, meskipun Putin mengumumkan gencatan senjata.
"Kami tidak memiliki kepercayaan pada kata-kata yang keluar dari Moskow," tegasnya.
Baca juga: Kuasai Oleshnya, Pasukan Rusia Hampir Sepenuhnya Usir Tentara Ukraina dari Kursk
Gencatan Senjata yang Diumumkan Putin
Di sisi lain, Putin mengumumkan gencatan senjata sementara pada pertemuan dengan Kepala Staf Umum Militer Rusia, Valery Gerasimov. "Saya memerintahkan penghentian semua kegiatan militer untuk periode ini," kata Putin.
Ia berharap Ukraina akan mengikuti langkah Rusia dalam menghentikan pertempuran.
Kementerian Pertahanan Rusia juga menyatakan bahwa pasukan mereka akan mematuhi gencatan senjata, asalkan saling menghormati oleh Ukraina.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.