Konflik Palestina Vs Israel
Resmi Bersalah, Perwira IDF Dipecat Buntut Pembunuhan 15 Paramedis di Gaza
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) resmi memecat seorang perwira terkait insiden pembunuhan 15 paramedis pada 23 Maret 2025 lalu di Rafah, Gaza selatan.
Tak lama setelah insiden itu, beberapa kendaraan, termasuk ambulans dan truk pemadam kebakaran, melewati jalan yang sama dan tidak terkena tembakan dari pasukan yang menunggu untuk menyergap, menurut penyelidikan.
Pada pukul 05.06 pagi, tentara Golani diberitahu oleh operator pesawat nirawak bahwa konvoi kendaraan mencurigakan sedang mendekati mereka.
Operator pesawat nirawak tidak dapat memastikan bahwa kendaraan tersebut adalah ambulans, kata penyelidikan tersebut.
Kendaraan tersebut — ambulans dan mobil pemadam kebakaran — berhenti sekitar 20 meter dari beberapa pasukan yang menunggu dalam penyergapan.
Lalu beberapa orang, yang kemudian dipastikan sebagai petugas medis dan pekerja penyelamat, berlari keluar untuk merawat mereka yang berada di kendaraan pertama yang diserang.
Komandan penyergapan — wakil komandan unit pengintaian Brigade Golani — diposisikan sedemikian rupa sehingga ia tidak dapat melihat ambulans, tetapi hanya mobil pemadam kebakaran, yang ia salah identifikasi sebagai truk biasa, kata penyelidikan tersebut.
Dia juga tidak dapat melihat lampu pada mobil pemadam kebakaran secara penuh, menurut penyelidikan.
Pernyataan awal IDF tentang insiden tersebut secara keliru mengklaim bahwa kendaraan penyelamat tidak menyalakan lampu, berdasarkan kesaksian yang tidak akurat dari para prajurit. Rekaman menunjukkan bahwa lampu tersebut terlihat.
Komandan tersebut melepaskan tembakan terlebih dahulu, karena mengira penyamaran penyergapan telah terbongkar dan pasukan Hamas tengah bersiap menyerang mereka.
Pasukan itu menyerbu ke arah kendaraan, melepaskan tembakan ke arah tersangka selama sekitar tiga menit.
Baca juga: IDF Kalang Kabut, Ratusan Pilot Israel Bergabung dalam Protes Menentang Perang Gaza
Para tentara berhenti menembaki saat mereka mencapai jalan tempat ambulans berhenti, dan setelah mencapai kendaraan, mereka menyadari bahwa mereka telah menembaki orang-orang yang tidak bersenjata.
Pasukan tersebut menghabiskan sekitar empat menit di lokasi kejadian sebelum kembali ke lokasi penyergapan.
Penyelidikan menemukan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa pasukan tersebut memborgol petugas penyelamat sebelum atau setelah membunuh mereka, atau bahwa mereka mengeksekusi salah satu dari mereka.
Pada pukul 05.18 pagi, sebuah truk pikap PBB yang diberi label jelas tiba di area tersebut.
Pasukan mengidentifikasi bahwa itu adalah kendaraan PBB dan, melanggar protokol, melepaskan tembakan ke arahnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.