Konflik Rusia Vs Ukraina
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.149: Serangan Ganda Rusia di Kherson Tewaskan 1 Orang
Serangan artileri Rusia menghantam kota Kherson di Ukraina selatan pada Rabu (17/4/2025), menewaskan satu orang dan melukai tiga lainnya.
TRIBUNNEWS.COM - Perang Rusia-Ukraina yang dimulai sejak 24 Februari 2022 telah memasuki hari ke-1.149 pada Kamis (17/4/2025).
Serangan artileri Rusia menghantam Kota Kherson di Ukraina selatan pada Rabu (17/4/2025), menewaskan satu orang dan melukai tiga lainnya.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan negosiasi terkait kesepakatan mineral dengan Amerika Serikat telah menunjukkan "kemajuan yang baik".
Otoritas Ukraina pada Rabu (17/4/2025) mengumumkan penangkapan sembilan orang yang diduga terlibat dalam rencana sabotase atas perintah badan intelijen Rusia.
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.149:
Zelensky: Kesepakatan Bisa Hasilkan Manfaat Ekonomi Besar
Dikutip dari The Guardian, Zelensky mengatakan negosiasi terkait kesepakatan mineral dengan Amerika Serikat telah menunjukkan "kemajuan yang baik".
Pernyataan ini ia sampaikan dalam pidato hariannya pada Rabu (16/4/2025), di tengah pembicaraan yang dinilai bisa membawa dampak ekonomi besar bagi kedua negara.
Zelensky menyatakan aspek hukum dasar dari perjanjian tersebut hampir rampung.
Ia menambahkan, jika proses berjalan konstruktif dan cepat, kesepakatan ini akan memberikan hasil nyata secara ekonomi bagi Ukraina dan Amerika Serikat.
AS Longgarkan Tekanan Pembayaran Kembali Bantuan Militer
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.148: Soal Warganya Turut Berperang, China Lontarkan Bantahan
Seorang pejabat senior yang mengetahui proses negosiasi mengatakan kepada Agence France-Presse (AFP) bahwa draf terbaru perjanjian tampaknya tidak mencantumkan bantuan militer AS sebelumnya sebagai utang yang harus dibayar Ukraina.
Hal ini menunjukkan perubahan sikap dari pemerintahan Washington, yang sebelumnya bersikeras agar bantuan dikembalikan.
Laporan Bloomberg News juga mengonfirmasi AS telah melonggarkan tuntutan pembayaran kembali atas bantuan yang telah dikirim sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 2022.
Negosiasi kini difokuskan pada kesepakatan eksplorasi dan pengelolaan mineral penting, termasuk tanah jarang yang dibutuhkan industri teknologi dan pertahanan.
Trump Tuntut Akses Besar ke Sumber Daya Alam Ukraina
Donald Trump disebut mendorong agar perjanjian tersebut mencakup pembagian besar terhadap cadangan sumber daya alam Ukraina, termasuk tanah jarang, sebagai imbalan atas dukungan militer selama perang.
Zelensky menegaskan Ukraina tidak akan menganggap bantuan militer sebelumnya yang disepakati di bawah pemerintahan Biden sebagai pinjaman.
Sebagai gantinya, Kyiv berharap dapat membayar di muka untuk bantuan militer yang mungkin disepakati di masa mendatang.
Negosiasi ini dipandang strategis karena menyangkut masa depan ekonomi Ukraina pascakonflik, sekaligus menjawab kepentingan AS terhadap pasokan mineral global yang stabil dan aman.
Serangan Ganda Rusia di Kherson Tewaskan Satu Orang dan Lukai Tiga Lainnya
Serangan artileri Rusia menghantam kota Kherson di Ukraina selatan pada Rabu (17/4/2025), menewaskan satu orang dan melukai tiga lainnya.
Informasi ini disampaikan oleh pejabat lokal seperti dilaporkan oleh Reuters dan Al Jazeera.
Menurut Oleksandr Prokudin, kepala administrasi militer wilayah Kherson, serangan dilakukan dua kali secara berurutan.
Serangan pertama menghantam permukiman sipil, dan saat petugas penyelamat tiba di lokasi untuk mengevakuasi korban, serangan kedua langsung menyusul.
Baca juga: Trump Kembali Salahkan Zelensky soal Perang Rusia-Ukraina, Kritik juga Dilempar ke Biden dan Putin
Prokudin menyebut bahwa taktik ini bertujuan menyasar para pekerja darurat, yang dikenal sebagai teknik “double tap” dan telah dikecam komunitas internasional dalam konflik sebelumnya.
“Rusia terus menargetkan warga sipil dan mereka yang mencoba menyelamatkan korban,” ujar Prokudin di kanal Telegram resminya.
Kherson telah menjadi salah satu wilayah yang paling sering dibombardir sejak pasukan Ukraina merebut kembali kota itu dari pendudukan Rusia pada akhir 2022.
Meskipun berada di bawah kendali Ukraina, wilayah ini tetap berada dalam jangkauan tembakan pasukan Rusia dari seberang Sungai Dnipro.
Hingga kini, belum ada komentar dari pihak Rusia terkait serangan terbaru ini.
Ukraina Tangkap 9 Orang, Termasuk Remaja, Terkait Rencana Sabotase untuk Rusia
Otoritas Ukraina pada Rabu (17/4/2025) mengumumkan penangkapan sembilan orang yang diduga terlibat dalam rencana sabotase atas perintah badan intelijen Rusia.
Informasi ini disampaikan oleh Badan Keamanan Ukraina (SBU), seperti dilaporkan oleh Reuters dan dikutip sejumlah media internasional.
Dari sembilan tersangka yang ditahan, lima di antaranya merupakan remaja berusia antara 14 hingga 15 tahun.
Menurut SBU, para tersangka berencana menanam bahan peledak, termasuk alat peledak rakitan, di dekat bangunan tempat tinggal dan jalur kereta api di Ukraina.
Petugas menyita lebih dari 30 kilogram bahan peledak dalam operasi tersebut.
SBU menyebut para remaja telah dipengaruhi dan diarahkan oleh agen Rusia untuk melaksanakan aksi sabotase yang bisa mengancam keselamatan warga sipil.
Kasus ini menguatkan kekhawatiran Kyiv atas upaya Moskow merekrut warga Ukraina, termasuk anak-anak, sebagai pelaku sabotase di dalam negeri.
Pada Maret lalu, SBU juga menuduh Rusia telah meledakkan dua remaja laki-laki yang mereka rekrut untuk menanam bom di dekat stasiun kereta api Ukraina.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.147: Trump Tuding Putin yang Memulai Perang
Ledakan itu menewaskan kedua remaja yang dituduh terlibat dalam misi sabotase tersebut.
Hingga kini, belum ada tanggapan resmi dari Moskow terkait tuduhan ini.
Pihak Ukraina menegaskan investigasi akan terus berlanjut untuk membongkar jaringan yang lebih luas di balik upaya sabotase tersebut.
Serangan Drone dan Rudal Rusia Gempur Ukraina, Dua Tewas dan Belasan Terluka
Serangan massal menggunakan pesawat nirawak tipe Shahed yang diluncurkan Rusia kembali mengguncang Ukraina pada Rabu (16/4/2025).
Dikutip dari Associated Press, serangan itu menewaskan dua warga sipil dan melukai sedikitnya 16 orang di Kota Dnipro.
Korban tewas terdiri dari seorang wanita muda dan seorang wanita tua.
Serangan itu menghantam sejumlah wilayah pemukiman dan infrastruktur di kota tersebut.
Pihak berwenang Ukraina belum merinci secara lengkap kerusakan akibat serangan drone tersebut.
Sementara itu, di wilayah timur laut Kharkiv, Rusia juga meluncurkan serangan rudal ke kota Izium.
Gubernur Kharkiv, Oleh Syniehubov, mengatakan dua orang terluka dalam serangan itu.
Serangan ini menjadi yang terbaru dalam rangkaian eskalasi militer Rusia yang menargetkan wilayah sipil Ukraina sejak awal tahun.
Rusia secara konsisten menggunakan drone Shahed buatan Iran sebagai bagian dari kampanye tekanan terhadap Ukraina.
Kementerian Pertahanan Ukraina menyebut sebagian besar drone berhasil ditembak jatuh, beberapa tetap berhasil mencapai target.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.