Selasa, 30 September 2025

Konflik Iran Vs Israel

Pemimpin Oposisi Israel: Netanyahu Takut Serang Iran, padahal Sudah Didesak

Yair Lapid, seorang pemimpin oposisi Israel, mengklaim Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pernah takut menyerang Iran.

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Nuryanti
Instagram @b.netanyahu
NETANYAHU BERPIDATO - Foto ini diambil dari Instagram Netanyahu pada Selasa (25/3/2025), memperlihatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. 

The Times of Israel, dengan mengutip The New York Times, menyebut penolakan Trump membantu Israel menyerang Iran dipicu oleh adanya perpecahan internal di dalam pemerintahan Trump.

Di satu sisi, ada pejabat yang menginginkan tindakan militer lebih tegas terhadap Iran. Di sisi lain, ada yang mewaspadai munculnya perang lebih besar di Timur Tengah.

Dalam pertemuan dengan Netanyahu, Trump juga mengatakan AS bakal memulai negosiasi dengan Iran supaya mencegah negara Timur Tengah itu memiliki senjata nuklir.

Iran tak bahas persoalan nonnuklir

Sabtu pekan lalu AS dan Iran menggelar pembicaraan di Oman. Kedua belah pihak menyebut pembicaraan itu “positif”.

Iran mengatakan pembicaraan selanjutnya akan akan digelar pekan ini di Kota Roma, Italia. Awalnya Iran menginginkan pembicaraan kembali dilakukan di Oman.

Baca juga: Iran Tampar AS, Sistem Pertahanan Udara Bavar-373 Diklaim Bisa Tangkal Jet Siluman F-35 Lightning II

Trump sudah berulang kali mengancam akan menyerang fasilitas nuklir Iran jika kesepakatan dengan Iran gagal tercapai.

Sementara itu, dikutip dari Euro News, para pejabat Iran memperingatkan bahwa mereka bisa mengupayakan pengembangan senjata nuklir dengan uranium yang telah dikayakan.

Menteri Luar Negeri Iran mengatakan AS mengambil sikap yang kontradiktif dalam perundingan.

“Pengayaan (uranium) itu nyata dan isu yang bisa diterima dan kami siap membangun keyakinan mengenai kekhawatiran yang bisa muncul,” kata Araghchi.

Dia mengatakan Iran harus tetap memiliki fasilitas pengayaan uranium.

Adapun utusan AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, mengatakan kesepakatan dengan Iran hanya bisa rampung jika ada kesepakatan yang diinginkan Trump.

“Iran harus berhenti dan melenyapkan fasilitas pengayaan uranium dan program nuklir yang dijadikan senjata,” kata Witkoff di media sosial X.

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan