Konflik Palestina Vs Israel
Hamas Tanggapi Positif Usulan Gencatan Senjata, Delegasi Terbang ke Kairo untuk Negosiasi
Delegasi Hamas yang dipimpin oleh Khalil al-Hayya berangkat ke Kairo pada Sabtu (12/4/2025) setelah menerima undangan dari pemerintah Mesir.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Kelompok perlawanan Palestina, Hamas menyatakan akan merespons positif usulan gencatan senjata melalui perundingan di Kairo, Mesir.
Delegasi Hamas yang dipimpin oleh Khalil al-Hayya berangkat ke Kairo pada Sabtu (12/4/2025) setelah menerima undangan dari pemerintah Mesir.
Hamas menyatakan siap melanjutkan perundingan dengan mediator dari Qatar dan Mesir untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata yang dapat mengakhiri serangan Israel di Gaza.
Hamas juga menuntut agar pasukan Israel mundur sepenuhnya dari Gaza dan penghentian penderitaan warga Palestina, serta menuntaskan kesepakatan pertukaran tahanan.
Di Kairo, Menteri Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, bertemu dengan mitranya dari Palestina, Mohammad Mustafa, untuk membahas perkembangan terbaru dan usaha Mesir untuk menghidupkan kembali perjanjian gencatan senjata.
Mesir menegaskan pentingnya melindungi hak-hak Palestina dan menolak pemindahan paksa warga Palestina.
Abdelatty juga menekankan pentingnya menciptakan kondisi politik yang mendukung pembentukan negara Palestina merdeka, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Selain perundingan gencatan senjata, Mesir aktif dalam upaya internasional untuk membangun kembali Gaza setelah konflik.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa perundingan antara Hamas dan Israel sedang berlangsung, meskipun menemui jalan buntu.
Israel mengusulkan pembebasan 10 tahanan, termasuk Edan Alexander, sedangkan Hamas mengusulkan pembebasan lima tahanan.
Dalam forum diplomasi di Antalya, Mesir dan Palestina membahas rencana pemulihan Gaza dan persiapan konferensi internasional untuk membahas rekonstruksi wilayah yang hancur akibat agresi Israel.
Baca juga: Indonesia-Mesir Perkuat Hubungan Kerja Sama Pertahanan, Ekonomi, dan Budaya
Israel Perluas Agresi, Serukan Warga Gaza Mengungsi
Militer Israel baru-baru ini mengumumkan keberhasilannya merebut wilayah Morag.
Morag merupakan sebuah koridor strategis yang menghubungkan Rafah dan Khan Yunis di Gaza selatan.
Menteri Keamanan Israel, Katz, mengatakan wilayah antara Rute Philadelphia dan Morag kini menjadi bagian dari "zona keamanan" yang dikuasai Israel.
Katz juga menyatakan kalau operasi militer Israel akan diperluas ke wilayah Gaza lainnya.
Ia mengimbau warga Gaza untuk mengungsi dari daerah pertempuran dan meminta mereka untuk "mengusir Hamas" dan "membebaskan sandera Israel" guna mengakhiri konflik.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.