Konflik Iran Vs Israel
Soal Perundingan Nuklir AS-Iran, PM Israel Netanyahu Sodorkan 'Opsi Libya', Apa Itu?
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan 'opsi Libya' untuk persoalan program nuklir Iran.
Setelah invasi AS ke Irak tahun 2003, Presiden AS George W. Bush berusaha membatasi penyebaran senjata nuklir.
Dengan bantuan Inggris, Bush memilih Libya sebagai contoh targetnya. AS memilih menggunakan diplomasi, bukan sanksi atau tindakan militer, agar Libya menghentikan program nuklirnya.
Libya diyakinkan agar meninggalkan programnya itu. Pada bulan Desember 2003 tercapai kesepakatan yang isinya Libya setuju untuk menyudahi program nuklirnya.
Libya juga sepakat untuk menghancurkan semua infrastruktur atau material program nuklir, termasuk fasilitas pengayaan uranium.
Di samping itu, Libya berkomitmen menghentikan program senjata pemusnah massal lainnya, termasuk fasilitas penelitian kimia dan biologi.
Sebagai imbalan atas penghentian program senjata, sanksi yang dijatuhkan oleh AS dan Inggris kepada Libya dicabut. Libya juga diizinkan kembali untuk berdagang minyak di pasar dunia.
Baca juga: Bersiap Hadapi Serangan AS-Israel, Iran Akan Bangun Pangkalan Baru Armada Drone
Perusahan minyak Barat seperti BP dan Shell diizinkan beroperasi di Libya sehingga negara itu mendapatnya banyak investasi untuk pemulihan ekonomi.
Terakhir, AS dan Inggris memulihkan hubungan diplomatik dengan Libya secara penuh.
Israel disebut khawatir
Michael Oren, mantan Duta Besar Israel untuk AS, menganggap perundingan Iran dengan AS akan menjadi hal yang krusial bagi Israel.
Kata dia, Israel punya alasan untuk takut atau khawatir akan perundingan nuklir itu.
“Pertanyaan pertama adalah berapa lama perundingan itu akan berlanjut,” ujar Oren.
“Pertanyaan kedua adalah apa tujuan perundingan itu. Apakah akan terwujud perundingan yang hanya sedikit lebih baik daripada perundingan tahun 2015 dan sekali lagi menunda program nuklir Iran untuk sementara waktu? Terakhir, apa sikap AS jika perundingan gagal?” tanya dia.
Dia menyatakan pertanyaan di atas sangat penting bagi keamanan Israel. Lalu, dia memuji kemampuan Iran dalam berunding.
“Orang-orang Iran adalah negosiator kelas dunia dan pastinya akan berusaha menyeret mereka cukup jauh agar memungkinkan Rusia untuk membangun kembali dan menguatkan pertahanan udara (Iran) yang dihancurkan angkatan udara.”
“Mereka (Iran) mungkin akan menyetujui syarat-syarat yang lebih baik daripada saat perundingan tahun 2015, tetapi sekali lagi mengamankan fasilitas nuklirnya.”
Oren mengatakan Israel sebagai sekutu AS hanya akan menerima perjanjian yang bakal menyingkirkan fasilitas nuklir Iran. Perjanjian seperti itu bisa menjaga kepentingan keamanan Israel.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.