Rabu, 1 Oktober 2025

Mengapa AS Butuh Banyak Pesawat Pengebom Siluman B-2 untuk Serang Iran?

Pesawat B-2 berkemampuan nuklir ini dikerahkan di tengah memanasnya hubungan AS dengan Iran karena program nuklir Iran.

Northrop Grumman Corporation
B-2 MILIK AS - Pesawat pengebom siluman B-2 milik AS yang digunakan untuk menghancurkan gudang senjata bawah tanah milik Houthi di Yaman. Awal Maret kemarin Presiden AS Donald Trump secara diam-diam mengirimkan sepucuk surat kepada rezim Iran untuk mengundangnya ke meja perundingan. 

TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat (AS) mengerahkan banyak pesawat pengebom siluman B-2 di pangkalan militer di Pulau Diego Garcia, Samudra India.

Pesawat B-2 berkemampuan nuklir itu dikerahkan di tengah memanasnya hubungan AS dengan Iran karena program nuklir Iran.

Awal Maret kemarin Presiden AS Donald Trump secara diam-diam mengirimkan sepucuk surat kepada rezim Iran untuk mengundangnya ke meja perundingan.

Trump mengaku menginginkan solusi diplomatik. Dia mengatakan Iran tidak boleh memiliki senjata nuklir.

"Alternatif lainnya ialah kalian harus melakukan sesuatu [tindakan militer]," kata Trump dikutip dari All Israel News.

"Kita sampai pada tahap akhir dengan Iran. Kita sampai pada momen-momen terakhir. Kita tidak bisa membiarkan mereka memiliki senjata nuklir. Sesuatu akan segera terjadi. Saya menginginkan perjanjian damai ketimbang opsi lain, tetapi opsi lain akan menyelesaikan masalah itu."

Adapun beberapa hari belakangan muncul tanda-tanda bahwa AS dan Israel sedang menyiapkan serangan besar terhadap program nuklir Iran.

Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth memperpanjang pengerahan kapal induk USS Harry S. Truman di Timur Tengah dan memanggil satu kapal induk lainnya, USS Carl Vinson, ke Timur Tengah.

Di samping itu, dia dilaporkan meminta tambahan jet tempur dan skuadron pesawat pengebom ke kawasan yang tengah bergejolak itu.

PESAWAT SILUMAN (ARSIP) - WASHINGTON, DC - JULY 04: Northrop B-2 Spirit, atau Stealth bomber melakukan penerbangan di dekat Gedung Putih pada 04 Juli 2020 di Washington, DC. Presiden AS Donald Trump mengadakan perayaan
PESAWAT SILUMAN (ARSIP) - WASHINGTON, DC - JULY 04: Northrop B-2 Spirit, atau Stealth bomber melakukan penerbangan di dekat Gedung Putih pada 04 Juli 2020 di Washington, DC. Presiden AS Donald Trump mengadakan perayaan "Salute to America" ??yang mencakup penerbangan dengan pesawat militer dan pertunjukan kembang api besar. (WIN MCNAMEE / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / GETTY IMAGES VIA AFP)

Lalu, mengapa AS membutuhkan pesawat B-2 seandainya nanti benar-benar menyerang Iran?

B-2 dibutuhkan karena pesawat itu disebut sebagai satu-satunya pesawat yang bisa membawa bom GBU-57. Bom tersebut adalah salah satu dari sejumlah bom yang bisa menghancurkan fasilitas nuklir Iran di Natanz dan Fordow.

Baca juga: Peringatan untuk AS, Iran Bisa Percepat Pembuatan Rudal Nuklir: Uranium Bukan Lagi Masalah

GBU-57 memiliki berat 12,3 ton dan dijuluki "Massive Ordnance Penetrator". Bom sebesar itu mampu menghancurkan fasilitas nuklir bahwa tanah.

Dikutip dari Associated Press, B-2 juga pernah digunakan untuk menyerang kelompok Houthi di Yaman yang dibekingi Iran.

B-2 bisa terbang sejauh 6.000 mil laut atau 11.112 kilometer tanpa harus mengisi ulang bahan bakarnya. Adapun ketinggian terbang maksimalnya mencapai 50.000 kaki atau 15.240 meter.

Satu unit B-2 diperkirakan bernilai $1,1 miliar atau sekitar Rp18,2 triliun. 

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved