Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Ratusan Perwira Israel Frustrasi dan Mengeluh, Sebut IDF Dikirim ke Gaza tanpa Tujuan Jelas

 Ratusan perwira cadangan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengungkapkan rasa frustrasi mereka kepada Kepala Staf Angkatan Darat Eyal Zamir.

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: timtribunsolo
Khaberni
SIAP MASUK GAZA - Foto file yang diambil dari Khaberni, Rabu (12/2/2025) menunjukkan tank-tank pasukan Israel bersiap memasuki Gaza pada Oktober 2023 setelah Operasi Banjir Al-Aqsa terjadi. 

TRIBUNNEWS.COM - Ratusan perwira cadangan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengungkapkan rasa frustrasi mereka kepada Kepala Staf Angkatan Darat Eyal Zamir.

Mereka mengeluhkan pengiriman kembali pasukan ke Jalur Gaza tanpa tujuan yang jelas.

Keluhan tersebut disampaikan melalui surat pada hari Kamis lalu, di mana mereka menuntut Zamir untuk segera menentukan tujuan dan jadwal melanjutkan perang di Gaza.

Media penyiaran Israel, Kan, menyebut surat permintaan itu sebagai sesuatu yang tidak bias.

“Kami butuh kepastian dan tujuan yang jelas untuk melanjutkan operasi ini,” ungkap salah satu perwira dalam surat tersebut.

Kesehatan Mental Tentara IDF

Masalah kesehatan mental di kalangan tentara Israel semakin mengkhawatirkan.

Menurut laporan Yedioth Ahronoth pada bulan Februari, sekitar 170.000 tentara Israel memerlukan bantuan psikologis setelah menjalani dinas militer yang panjang.

Dari jumlah tersebut, puluhan ribu adalah tentara cadangan yang mendaftar untuk program terapi Amit yang diluncurkan oleh Kementerian Keamanan Israel.

Namun, Israel mengalami kekurangan terapis untuk program tersebut.

Laman Friends of Israel Disabled Veterans melaporkan bahwa sekitar 10.000 tentara Israel mengalami disabilitas psikologis, termasuk PTSD.

Baca juga: Unjuk Rasa Besar-besaran di Israel: Warga Tuntut Sandera di Gaza Dibebaskan

Selain itu, jumlah tentara yang menjadi difabel atau menderita cacat meningkat lebih dari 6.000 orang.

Sejak perang di Gaza dan Lebanon meletus, sebanyak 14.700 tentara dan aparat keamanan Israel dilaporkan terluka.

Krisis Prajurit di Militer Israel

Militer Israel kini menghadapi krisis prajurit. Banyak tentara cadangan menolak untuk ikut berperang di Gaza.

Saat ini, Israel bersiap untuk memperluas operasi militernya, dengan rencana memanggil puluhan ribu tentara dalam waktu dekat.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved