Senin, 6 Oktober 2025

Gempa di Myanmar

Suasana di Bandara Mandalay Myanmar Saat Gempa, Penumpang Berjongkok Berlindung di Landasan

Gempa 7,7 SR mengguncang Myanmar, Jumat (28/3/2025). Para penumpang di Bandara Mandalay berjongkok dan berlindung di landasan pacu.

Tangkapan layar YouTube Lumen Videos
GEMPA DI MYANMAR - Tangkapan layar YouTube Lumen Videos pada Jumat (28/3/2025). Foto ini memperlihatkan para penumpang di Bandara Mandalay Myanmar berjongkok dan berlindung di landasan pacu 

TRIBUNNEWS.COM - Gempa berkekuatan 7,7 SR mengguncang Myanmar pada hari Jumat (28/3/2025).

Gempa terjadi sekitar pukul 12.50 siang, waktu setempat di dekat Mandalay.

Kemudian gempa susulan terjadi beberapa menit kemudian, berkekuatan 6,4 SR.

Getaran gempa berkekuatan besar ini juga terasa hingga Thailand.

Dalam video yang beredar di media sosial, banyak warga yang panik di Myanmar dan Thailand.

Mereka berlarian keluar dari rumah dan gedung apartemen.

Di Mandalay, gempa juga berdampak di bandara kota tersebut.

Rekaman sebuah video menunjukkan bandara dalam suasana yang kacau.

Gempa berkekuatan 7,7 SR ini membuat para penumpang di Bandara Mandalay berjongkok dan berlindung di landasan pacu, dikutip dari CNN.

Saat bel alarm berbunyi, para staf membantu puluhan penumpang untuk evakuasi.

Bangunan-bangunan di Myanmar dan Bangkok Runtuh

Beberapa warga di Mandalay mengatakan bahwa gempa besar ini mengakibatkan bangunan runtuh.

Baca juga: BMKG: Gempa Besar di Myanmar Tak Pengaruhi Kegempaan Indonesia

Seorang saksi mengatakan bahwa satu bangunan runtuh di daerah Mandalay.

Sementara satu orang lainnya mengatakan melihat bangtunan 5 lantai runtuh.

Saksi mata bernama Htet Naing Oo, mengatakan sebuah kedai teh runtuh dengan beberapa orang terperangkap di dalamnya.

Selain bangunan, sebuah jembatan di Sungai Irrawaddy juga runtuh ke sungai.

Tidak hanya di Myanmar, dalam video yang beredar, bangunan di Bangkok mengalami keruntuhan.

Sebuah bangunan besar di kawasan Taman Chatuchak, Bangkok, runtuh dalam hitungan detik.

Gedung 30 lantai ini merupakan kantor pemerintahan tersebut dilaporkan sedang dalam pengerjaan, dikutip dari DW.

"Gedung pencakar langit setinggi 30 lantai itu merupakan kantor pemerintah yang sedang dalam pengerjaan di utara ibu kota Thailand," lapor kantor berita AFP Prancis.

Keruntuhan itu terjadi di dekat pasar Chatucak, yang merupakan pasar yang populer di Bangkok.

Laporan awal mengatakan bahwa 43 pekerja terjebak di dalam reruntuhan.

Menurut laporan terbaru, reruntuhan ini menewaskan 1 orang dan membuat 50 orang terluka.

Pihak berwenang tengah berupaya menyelamatkan puluhan orang lainnya yang diyakini terjebak di bawah reruntuhan.

Sementara itu, Junta militer Myanmar telah mengumumkan 'situasi darurat' di sebagian besar wilayah tengah negara tersebut.

Terutama di kota Mandalay dan Nypyidaw.

Perdana Menteri Thailand juga mengumumkan keadaaan darurat di Bangkok.

Tidak hanya itu, ia juga menghentikan kunjungan resminya ke pulau selatan Phuket untuk mengadakan pertemuan darurat.

Shinawatra mengimbau kepada warga untuk tenang dan menghindari bangunan tinggi.

"Perdana Menteri akan segera kembali ke Bangkok dan mengimbau masyarakat untuk menghindari gedung-gedung tinggi, hanya menggunakan tangga, dan tetap tenang," kata kantor PM Thailand.

Sebagai informasi, gempa bumi berkekuatan besar sering terjadi di Myanmar.

Enam gempa bumi dahsyat mengguncang Myanmar sekitar tahun 1930 dan 1956.

Saat itu, gempa berkekuatan 7,0 skala Richter di dekat Sesar Sagaing.

Sementara Thailand terhitung jarang mengalami gempa.

Namun dampak gempa dari Myanmar, kerap terasa hingga Thailand.

(Tribunnews.com/Farrah)

Artikel Lain Terkait Gempa di Myanmar

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved