Selasa, 30 September 2025

Paus Fransiskus Sakit

Paus Fransiskus Sempat di Ambang Kematian, Dokter: Kami Sempat Berpikir Ia Tak Akan Bertahan

Paus Fransiskus hampir kehilangan nyawa saat jalani perawatan intensif di Rumah Sakit Gemelli, Roma, momen paling berbahaya terjadi pada 28 Februari.

Vatican News
PAUS FRANSISKUS SEMBUH - Setelah berjuang melawan penyakitnya selama 38 hari, akhirnya Paus Fransiskus muncul di hadapan publik Vatikan pada Minggu (23/3/2025). Meski sempat di ambang kematian, Paus Fransiskus kini perlahan pulih. 

TRIBUNNEWS.COM - Paus Fransiskus hampir kehilangan nyawanya saat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Gemelli, Roma.

Dalam sebuah wawancara dengan Corriere della Sera yang diterbitkan pada Selasa (25/3/2025), dokter yang merawatnya mengungkapkan betapa kritis kondisinya selama dirawat akibat pneumonia yang menyerang kedua paru-parunya.

Episode Paling Kritis Terjadi 28 Februari

Profesor Sergio Alfieri, kepala tim medis yang menangani Paus, menyebut bahwa momen paling berbahaya terjadi pada 28 Februari.

Saat itu, Paus Fransiskus tanpa sengaja menghirup muntahannya sendiri, memperburuk kondisi pernapasannya hingga mengancam nyawanya.

"Kami menyadari bahwa situasinya semakin memburuk dan ada risiko beliau tidak akan selamat," ujar Alfieri, dikutip dari CNN.

Dalam kondisi genting tersebut, tim medis dihadapkan pada pilihan sulit: menghentikan perawatan dan membiarkan Paus pergi atau terus berjuang dengan segala terapi yang tersedia, meskipun berisiko merusak organ lain.

Keputusan untuk terus berjuang akhirnya diambil setelah dorongan kuat dari perawat pribadi Paus, Massimiliano Strappetti.

"Coba saja semuanya, kami tidak akan menyerah," kenang Alfieri mengenai perkataan Strappetti yang akhirnya membuat tim medis berusaha semaksimal mungkin.

Perawatan Intensif Selama 38 Hari

Paus Fransiskus menghabiskan 38 hari di Rumah Sakit Gemelli, menjadikannya periode perawatan terpanjang sejak terpilih sebagai pemimpin Gereja Katolik 12 tahun lalu.

Baca juga: Paus Fransiskus Keluar dari RS Setelah 5 Minggu Dirawat, Serukan Israel Hentikan Serangan ke Gaza

Sepanjang masa perawatan, beliau mengalami empat kali krisis pernapasan yang membahayakan nyawanya, termasuk satu insiden saat sedang makan, di mana muntahannya kembali masuk ke paru-parunya.

"Dalam situasi seperti ini, jika tidak segera ditangani, seseorang bisa mengalami kematian mendadak," ujar Alfieri.

"Kami benar-benar berpikir beliau tidak akan bertahan."

Namun, perlahan kondisi Paus membaik.

Pada 10 Maret, dokter menyatakan bahwa nyawanya tidak lagi dalam bahaya.

Selama masa pemulihan, Paus Fransiskus mulai beraktivitas dengan kursi roda di dalam rumah sakit dan bahkan sempat mentraktir pizza untuk para tenaga medis yang merawatnya.

Pemulihan dan Penundaan Kunjungan Raja Charles

Setelah diperbolehkan pulang pada Minggu (23/3/2025), Paus Fransiskus kembali ke kediamannya di Casa Santa Marta, Kota Vatikan.

Walau sudah membaik, dokter menyarankan agar beliau menjalani pemulihan setidaknya selama dua bulan ke depan dengan pengawasan medis ketat.

Akibat kondisi kesehatannya, kunjungan kenegaraan Raja Charles ke Vatikan yang dijadwalkan dalam dua minggu mendatang harus ditunda.

Meskipun demikian, Raja Charles dan Ratu Camilla tetap melanjutkan perjalanan mereka ke Italia dengan beberapa perubahan agenda.

Kondisi Paus Saat Ini

Paus Fransiskus kini menjalani terapi oksigen dan fisioterapi untuk meningkatkan mobilitas serta pemulihan suaranya.

Ia juga mendapatkan perawatan medis selama 24 jam untuk memastikan kesehatannya tetap stabil.

Paus tetap menjalankan tugas-tugasnya secara bertahap, termasuk menandatangani dokumen dan memberikan refleksi mingguan, meski masih dalam pemulihan.

Baca juga: Kondisi Kesehatan Membaik, Paus Fransiskus Pulang dari Rumah Sakit

Dalam pesan terbaru yang disampaikannya melalui media sosial X, beliau mengajak seluruh umat untuk terus berdoa demi perdamaian dunia.

"Anda terus berdoa untuk saya dengan begitu banyak kesabaran dan ketekunan. Terima kasih banyak. Saya juga berdoa untuk Anda," tulis Paus dalam unggahannya.

"Mari kita berdoa bersama untuk perdamaian, khususnya di Ukraina, Palestina, Israel, Lebanon, Myanmar, Sudan, dan Republik Demokratik Kongo yang menjadi martir."

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani) 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved