Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Menteri Pertahanan Israel Ancam Caplok Sebagian Jalur Gaza, IDF Perluas Agresi Darat Hingga ke Rafah

Agresi militer Israel dengan dalih menekan Hamas untuk membebaskan sandera yang tersisa, kini berganti menjadi ancaman pencaplokan wilayah

kredit foto: tangkap layar JPost/Courtesy Yoaz Hendel
PASUKAN DIVISI CADANGAN - Para personel pasukan cadangan dari Batalion Beeri militer Israel (IDF). Jelang invasi berikutnya IDF ke Gaza, partisipasi wajib militer di kalangan warga pemukim Israel makin rendah. 

Al-Daqran menambahkan kalau beberapa korban mengalami luka di kepala dan dada, atau amputasi pada anggota tubuh bagian atas dan bawah, dan mencatat masih ada orang-orang yang terluka di bawah reruntuhan.

Dalam perkembangan agresi IDF pada Kamis, Israel mengebom dua rumah di kota Al-Fakhari, dan sebuah gudang untuk mendistribusikan bantuan pangan di daerah Ma'an di sebelah timur Khan Yunis di Jalur Gaza selatan.

Mereka juga menargetkan sebuah rumah di lingkungan Al-Salam, sebelah selatan Khan Yunis.

Petugas pertahanan sipil menghadapi kesulitan yang signifikan dalam mencari orang hilang karena runtuhnya bangunan, yang membutuhkan peralatan berat untuk memindahkan atap yang runtuh dan mengevakuasi mereka yang terjebak.

Di Abasan, sebelah timur Khan Yunis, pasukan Israel melancarkan serangan udara dan menembaki rumah-rumah di daerah tersebut. 

Pasukan pertahanan sipil berhasil mengeluarkan bayi, Ayla Abu Daqqa, dari bawah reruntuhan rumah keluarganya di Abasan al-Kabira, setelah menjadi sasaran penembakan Israel pada dini hari tadi.

"Pengeboman itu mengakibatkan kematian orang tuanya dan seluruh keluarganya, meninggalkan bayi itu sendirian untuk melarikan diri dari bawah reruntuhan rumah yang hancur total," tulis laporan Khaberni.

Di sebelah utara, warga dan kru ambulans mengangkut jenazah lebih dari 50 korban tewas ke Rumah Sakit Indonesia setelah penggerebekan di Beit Lahia dini hari tadi.

Puluhan lainnya terluka, dan tim medis menghadapi kesulitan luar biasa dalam merawat korban luka karena kurangnya sumber daya medis.

Situasi Bencana di Rumah Sakit

Di bidang kesehatan, juru bicara Pertahanan Sipil di Jalur Gaza Mahmoud Basal mengatakan bahwa Pertahanan Sipil dan sistem medis menderita kekurangan pasokan dan peralatan medis yang parah.

Ia menyerukan  masyarakat internasional dan organisasi hak asasi manusia untuk mengambil tindakan segera guna melindungi warga sipil dan menyelamatkan situasi kesehatan di Jalur Gaza.

Dr. Marwan Al-Hams, direktur rumah sakit lapangan di Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza, melaporkan bahwa kondisi rumah sakit setelah dimulainya kembali perang menjadi lebih buruk. Al-Hamas menyerukan kepada masyarakat internasional untuk segera campur tangan guna mengakhiri penderitaan di Jalur Gaza.

Pada gilirannya, Dr. Marwan Sultan, direktur Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza utara, menggambarkan situasi di Gaza sebagai bencana, dan mengatakan bahwa Jalur Gaza utara sedang menjadi sasaran genosida.

Pada tingkat kemanusiaan, krisis kemanusiaan makin parah dengan dimulainya kembali perang, penutupan penyeberangan yang terus berlanjut, dan kegagalan dalam menyediakan pasokan makanan dan bantuan untuk menjangkau penduduk.

Di banyak daerah di Jalur Gaza, warga mengantre berjam-jam di depan toko roti yang tersisa untuk mendapatkan sepotong roti.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved