Sabtu, 4 Oktober 2025

Penyebab Kebakaran di Klub Malam Makedonia Utara, 59 Orang Tewas dan 150 Lainnya Luka-Luka

Sebuah klub malam di Makedonia Utara terbakar, menewaskan 59 orang yang kebanyakan anak muda.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Tangkap layar YouTube Al Jazeera English
KLUB MALAM TERBAKAR - Tangkap layar YouTube Al Jazeera English pada 16 Maret 2025, memperlihatkan laporan mengenai kebakaran di klub malam di Makedonia Utara. 59 orang tewas dan 150 lainnya terluka akibat peristiwa ini. 

TRIBUNNEWS.COM - Kebakaran besar terjadi di sebuah klub malam di kota Kocani, Makedonia Utara, pada Minggu (16/3/2025) dini hari waktu setempat, menewaskan 59 orang dan melukai 150 orang lainnya.

Mengutip NPR, kebakaran terjadi sekitar pukul 02.30 saat konser grup pop lokal berlangsung di Club Pulse, kata Menteri Dalam Negeri, Panche Toshkovski dalam konferensi pers.

Dia menyebutkan bahwa sejauh ini 39 korban tewas telah berhasil diidentifikasi.

Toshkovski menambahkan bahwa berdasarkan penilaian awal, kembang api kemungkinan menjadi penyebab kebakaran yang membuat atap bangunan terbakar.

Rekaman video menunjukkan situasi kacau di dalam klub, di mana orang-orang berlarian di tengah kepulan asap sementara para musisi mendesak penonton untuk segera menyelamatkan diri.

Saat keluarga korban berkumpul di luar rumah sakit untuk menunggu kabar, seorang warga Kocani bernama Dragi Stojanov diberi tahu bahwa putranya yang berusia 21 tahun, Tomce, telah meninggal dalam kebakaran tersebut.

"Dia adalah anak saya satu-satunya. Saya tidak butuh hidup saya lagi," ucapnya.

"150 keluarga telah hancur."

KLUB MALAM TERBAKAR - Tangkap layar YouTube Al Jazeera English pada 16 Maret 2025, memperlihatkan laporan mengenai kebakaran di klub malam di Makedonia Utara. 59 orang tewas dan 150 lainnya terluka akibat peristiwa ini.
KLUB MALAM TERBAKAR - Tangkap layar YouTube Al Jazeera English pada 16 Maret 2025, memperlihatkan laporan mengenai kebakaran di klub malam di Makedonia Utara. 59 orang tewas dan 150 lainnya terluka akibat peristiwa ini. (Tangkap layar YouTube Al Jazeera English)

Para pejabat mengatakan bahwa korban yang terluka telah dibawa ke rumah sakit di seluruh negeri, termasuk di ibu kota, Skopje.

Banyak dari mereka mengalami luka bakar parah. Upaya penyelamatan melibatkan banyak organisasi sukarelawan.

Menteri Kesehatan Arben Taravari mengatakan bahwa 118 orang telah dirawat di rumah sakit, sambil menambahkan bahwa ia telah menerima tawaran bantuan dari negara-negara tetangga seperti Albania, Bulgaria, Yunani, dan Serbia.

Baca juga: Badai Membawa Tornado dan Kebakaran Hutan di Amerika Tewaskan 17 Orang

"Semua kemampuan kami telah dikerahkan, dengan upaya maksimal untuk menyelamatkan sebanyak mungkin nyawa anak-anak muda yang terlibat dalam tragedi ini," kata Taravari kepada wartawan.

Insiden ini merupakan tragedi terburuk dalam ingatan baru-baru ini yang menimpa negara dengan populasi kurang dari dua juta jiwa.

Presiden Gordana Siljanovska-Davkova mengunjungi korban luka bakar di sebuah rumah sakit di Skopje dan berbicara kepada para orang tua yang menunggu di luar gedung.

"Mengerikan... sulit dipercaya bagaimana hal ini bisa terjadi," katanya.

"Kita harus memberikan keberanian kepada anak-anak muda ini untuk terus maju."

Dalam sebuah unggahan daring, Perdana Menteri Hristijan Mickoski menulis:

"Ini adalah hari yang sulit dan sangat menyedihkan bagi Makedonia. Kehilangan begitu banyak nyawa muda yang berharga tidak dapat diperbaiki, dan kesedihan keluarga, orang-orang terkasih, serta teman-teman mereka tidak terlukiskan."

Anggota keluarga berkumpul di depan rumah sakit dan kantor kota di Kocani, sekitar 115 kilometer timur Skopje, memohon pihak berwenang untuk memberikan informasi lebih lanjut.

Klub tersebut berada di sebuah bangunan tua yang sebelumnya merupakan gudang karpet dan telah beroperasi selama beberapa tahun, menurut media lokal MKD.

Kebakaran itu menyebabkan atap bangunan satu lantai tersebut runtuh sebagian, memperlihatkan sisa-sisa balok kayu dan puing-puing yang hangus terbakar.

Polisi telah menutup lokasi kejadian dan mengirim tim pengumpul bukti dalam sebuah operasi yang melibatkan jaksa penuntut negara.

Seorang jaksa penuntut, Ljubco Kocevski, menyatakan bahwa beberapa orang sedang diperiksa oleh polisi, tetapi ia tidak memberikan rincian lebih lanjut dan menekankan bahwa penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan.

Pejabat Kementerian Dalam Negeri mengatakan bahwa pihak berwenang akan menyelidiki ketentuan perizinan dan keamanan bangunan tersebut.

Pejabat itu juga menambahkan bahwa pemerintah memiliki "tanggung jawab moral" untuk membantu mengadili siapa pun yang bertanggung jawab.

Baca juga: Jepang Dilanda Kebakaran Hutan Terbesar dalam 30 Tahun, 2000 Damkar Dikerahkan, 1 Orang Tewas

Polisi telah menangkap seorang pria, tetapi keterlibatannya dalam kejadian ini masih belum jelas.

Ketika berita tragedi ini tersebar, negara-negara tetangga dan para pemimpin di Eropa mengirimkan belasungkawa mereka.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, mengunggah di X bahwa ia sangat sedih.

Kallas menyatakan bahwa blok yang terdiri dari 27 negara tersebut "berbagi kesedihan dan kepedihan rakyat Makedonia Utara."

Makedonia Utara saat ini adalah kandidat untuk keanggotaan Uni Eropa.

Ucapan belasungkawa juga datang dari para politisi di wilayah sekitarnya, termasuk Perdana Menteri Albania Edi Rama, Komisaris Eropa untuk Perluasan Marta Kos, dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

"Saya mendoakan agar mereka yang terluka segera pulih. Ukraina berduka bersama teman-teman kami di Makedonia Utara pada hari yang menyedihkan ini," tulis Zelensky di X.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved