Konflik Palestina Vs Israel
Faksi Perlawanan Palestina Kutuk Agresi AS-Inggris terhadap Yaman
Faksi-faksi Perlawanan Palestina mengutuk agresi yang dilakukan oleh AS dan Inggris terhadap Yaman.
TRIBUNNEWS.COM - Faksi-faksi Perlawanan Palestina mengutuk agresi yang dilakukan oleh Amerika Serikat (AS) dan Inggris terhadap Yaman.
Agresi tersebut telah mengakibatkan banyak korban jiwa dan luka-luka, Al Mayadeen melaporkan,
Hamas menggambarkan, agresi ini sebagai "pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional."
Serangan tersebut dianggap menyerang kedaulatan dan stabilitas Yaman.
Hamas juga menyatakan solidaritas penuh terhadap negara dan rakyat Yaman.
Gerakan Perlawanan Palestina memberikan apresiasi kepada Yaman.
Mereka menghargai dukungan Yaman terhadap keteguhan rakyat Palestina di Gaza.
Dukungan tersebut dinilai penting dalam menghadapi apa yang mereka sebut sebagai "perang genosida" yang sedang berlangsung.
Sementara itu, Jihad Islam Palestina menyatakan agresi tersebut merupakan bentuk dukungan "berani" terhadap rezim Israel.
Mereka menilai, serangan ini bertujuan untuk melindungi entitas Israel.
Serangan tersebut juga dianggap melanggar hak semua pihak yang mendukung rakyat Palestina.
Baca juga: Keputusan Trump untuk Serang Yaman Dinilai Keliru, Houthi Sudah Tak Beraksi Sejak Gencatan Senjata
Gerakan ini juga menyatakan kebanggaannya terhadap pendirian Yaman.
Yaman dianggap memiliki "pendirian Arab dan Islam sejati dalam mendukung Gaza."
Mereka juga menghormati Yaman atas keteguhannya dalam menghadapi serangan kolonial.
Komite Perlawanan Rakyat menegaskan bahwa agresi AS-Inggris terhadap Yaman adalah bagian dari bias AS terhadap Israel.
Mereka menambahkan bahwa serangan tersebut tidak akan menggoyahkan tekad kuat rakyat Yaman.
Rakyat Yaman tetap teguh dalam melawan kekuatan tirani dan arogansi Zionis-Amerika.
Gerakan Kebebasan Palestina juga mengkritik agresi ini sebagai "perang yang dilakukan oleh Israel."
Mereka menilai ada bias yang jelas dari AS dan Eropa.
Bias tersebut dilakukan dengan mengorbankan darah Palestina dan Yaman.
Agresi ini terjadi setelah AS-Inggris meluncurkan serangan terhadap beberapa daerah di Yaman pada 15 Maret.
Serangan tersebut dilakukan setelah Yaman memberlakukan kembali larangan terhadap kapal-kapal yang berhubungan dengan Israel.
Serangan ini menargetkan lingkungan pemukiman di distrik Sha'ub, utara ibu kota Sanaa.
Akibatnya, setidaknya 13 warga sipil tewas dan sembilan lainnya terluka.
Tanggapan Trump terhadap Serangan Houthi
Presiden AS Donald Trump mengumumkan serangan militer terhadap Ansar Allah di Yaman.
Baca juga: Yaman Berlakukan Lagi Blokade Laut Merah untuk Kapal Israel Setelah Gencatan Senjata Gaza Gagal
Serangan itu dilakukan sebagai tanggapan atas serangan kelompok tersebut di Laut Merah.
Trump memperingatkan, jika serangan terhadap kapal-kapal Israel dan AS tidak berhenti, "neraka akan menimpa kalian."
Serangan udara AS yang dilancarkan pada Sabtu malam berlanjut hingga pagi hari.
Hampir 40 serangan menargetkan berbagai lokasi di Yaman.
Beberapa serangan paling mematikan terjadi di distrik Kahza, Al Jazeera melaporkan.
Serangan di Kahza menewaskan sedikitnya 15 orang.
Serangan di kawasan permukiman Sanaa menyebabkan 15 korban tewas dan sembilan luka.
Biro politik Houthi mengutuk serangan ini sebagai kejahatan terhadap warga sipil.
Mereka berjanji untuk membalas serta terus mendukung rakyat Palestina.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.