Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Houthi Akan Serang Kapal Israel Lagi karena Zionis Tak Patuhi Gencatan Senjata

Houthi siap menyerang kapal Israel di Laut Merah dan Laut Arab setelah ultimatum Houthi diabaikan dan tidak ditindaklanjuti oleh mediator.

X @Yahya_Saree
YAHYA SAREE - Foto ini diambil dari akun X Yahya Saree pada Rabu (12/3/2025), memperlihatkan juru bicara angkatan bersenjata Houthi Yaman, Yahya Saree, mengumumkan dimulainya kembali operasi untuk menargetkan kapal Israel di Laut Merah mulai Selasa (11/3/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Kelompok Houthi mengumumkan kembali larangan terhadap kapal Israel yang menyeberangi Laut Arab dan Laut Merah.

Pemberlakukan larangan ini menyusul berakhirnya batas waktu yang diberikan Houthi kepada Israel untuk mengizinkan bantuan masuk ke Jalur Gaza.

Hal itu disampaikan dalam pernyataan yang disiarkan televisi oleh juru bicara angkatan bersenjata Yaman yang berafiliasi dengan Houthi, Yahya Saree, yang dipublikasikan di lamannya di platform media sosial "X".

Yahya Saree mengatakan Houthi telah meminta mediator Qatar dan Mesir yang menengahi perundingan Hamas dan Israel untuk mendesak Israel agar membuka jalur penyeberangan bantuan ke Jalur Gaza.

Namun, mediator dianggap gagal karena Israel tidak segera membuka jalur tersebut.

"Setelah berakhirnya tenggat waktu yang diberikan oleh pemimpin Abdul-Malik Badr al-Din al-Houthi kepada para mediator untuk mendesak musuh Israel dan menekannya agar membuka kembali penyeberangan dan membawa bantuan ke Jalur Gaza, dan mengingat ketidakmampuan para mediator untuk mencapai hal ini, angkatan bersenjata Yaman mengonfirmasi dimulainya kembali larangan lintas semua kapal Israel di wilayah operasi yang ditentukan di Laut Merah dan Laut Arab, Bab al-Mandab, dan Teluk Aden," kata Yahya Saree, Selasa (11/3/2025).

"Setiap kapal Israel yang mencoba melanggar larangan ini akan menjadi sasaran di wilayah operasional yang dinyatakan," lanjutnya.

Ia menekankan larangan tersebut akan berlanjut hingga Israel membuka jalur penyeberangan bantuan ke Jalur Gaza.

"Larangan ini akan terus berlanjut hingga penyeberangan ke Jalur Gaza dibuka kembali dan bantuan, makanan, dan kebutuhan obat-obatan diizinkan masuk," tegasnya, seperti diberitakan Al Jazeera.

Sebelumnya pada 7 Maret 2025, pemimpin Houthi, Abdul-Malik al-Houthi, memberi batas waktu empat hari kepada para mediator untuk menekan Israel mematuhi perjanjian gencatan senjata di Gaza.

Houthi menekankan jika pendudukan Israel terus mencegah masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, operasi angkatan laut Houthi terhadap Israel akan dilanjutkan.

Baca juga: Ultimatum Houthi untuk Israel: Izinkan Aliran Bantuan ke Gaza atau Serangan Kami Lanjutkan

Serangan Houthi di Laut Merah

Sebelumnya, Houthi mulai memblokade Laut Merah dengan menyerang kapal-kapal terkait Israel dan pendukungnya yang melintasi kawasan tersebut sejak 19 November 2023.

Langkah tersebut merupakan bentuk solidaritas Houthi untuk rakyat Palestina di Jalur Gaza yang menghadapi agresi Israel.

Setidaknya Houthi telah menenggelamkan dua kapal dan menewaskan empat pelaut dalam operasinya di Laut Merah.

Serangan tersebut menyebabkan kerugian pada sebagian besar kapal yang melalui jalur pelayaran internasional tersebut, mendorong Amerika Serikat (AS) bersama Inggris untuk memimpin Koalisi Laut Merah dan menyerang Houthi.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved