Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Akui Kewalahan Hadapi Drone Rusia, Ukraina Mau Beli Jutaan Drone Seharga Rp42 Triliun

Ukraina akan membeli jutaan drone atau pesawat nirawak berjenis first-person-view (FPV) tahun ini.

Penulis: Febri Prasetyo
Euromaiden Press/Unmanned Systems Forces
DRONE UKRAINA - Foto yang diambil dari Euromaiden Press tanggal 11 Maret 2025 memperlihatkan drone Ukraina. Ukraina dilaporkan ingin membeli jutaan drone. 

TRIBUNNEWS.COM Ukraina akan membeli banyak sekali drone atau pesawat nirawak berjenis first-person-view (FPV) tahun ini.

Dalam laporannya bertanggal 10 Maret, Kementerian Pertahanan Ukraina menyebut pembelian itu adalah bagian dari upaya Ukraina untuk melengkapi militernya dengan teknologi canggih.

Total biaya pengadaan drone itu mencapai $2,6 miliar atau sekitar Rp42 triliun. Sebagian besar dananya diambil dari Badan Pengadaan Pertahanan (DPA).

Kyiv Independent melaporkan drone FPV efektif dan mampu menyerang target secara akurat. Pesawat itu juga terbukti efektif menghancurkan peralatan militer canggih.

Drone FPV berukuran kecil dan harganya murah. Pejabat NATO pernah mengatakan drone yang harganya tak sampai $1.000 itu telah menghancurkan dua pertiga tank-tank Rusia yang bernilai miliaran dolar.

Pada tahun 2023 Ukraina membeli beberpa ribu drone. Setahun berselang Ukraina kembali membali 1,5 juta drone.

Disebutkan sebanyak 96 persen dari drone diproduksi sendiri oleh Ukraina.

Ukraina dan Rusia dilaporkan makin bergantung pada teknologi drone untuk misi pengintaian dan misi pertempuran.

Militer Ukaina mengatakan jumlah target yang dihancurkan Ukraina meningkat 22 persen pada bulan Februari dibandingkan Januari.

Ukraina disebut mempercepat produksi drone jarak jauh. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenksy menargetkan setidaknya 30.000 drone jenis itu diproduksi tahun ini.

Al Jazeera melaporkan Ukraina menjadi importir senjata terbesar di dunia pada periode 2020 hingga 2024. Setelah perang meletus, jumlah impor Ukraina meningkat hingga hampir 100 kali lipat dibandingkan empat tahun sebelumnya.

Baca juga: Zelensky dan Tim AS Tiba di Arab Saudi, Ukraina Usulkan Gencatan Senjata Udara-Laut dengan Rusia

Ukraina kini mengembangkan industri pertahanannya sendiri guna mengurangi ketergantungan pada sekutunya di Barat.

Rusia ingin luncurkan 500 drone per hari

Sementara itu, Rusia tempo hari dilaporkan berencana meluncurkan 500 drone kamikaze per hari untuk menyerang Ikraina.

Wakil Kepala Badan Intelijen Militer Ukraina (HUR) Vadym Skibitskyi mengatakan Rusia saat ini meluncurkan 150 hingga 200 drone per hari.

Rusia akan meningkatkannya menjadi 500 per hari. Di samping itu, Rusia berencana meningkatkan jumlah tempat peluncuran.

Sejak awal invasi, Rusia sudah meluncurkan ribuan drone murah, tetapi efektif di Ukraina.

Seperti Ukraina, Rusia juga meningkatkan jumlah produksi berbagai jenis drone di dalam negeri.

Skibitskyi mengatakan Rusia menggunakan drone tempur, drone pengintai, dan dronedecoy” yang tidak dibekali muatan peledak.

“Semua ini membuat sistem pertahanan udara kami kewalahan. Sangat susah membedakan mana drone tanpa bom dan mana drone tanpa bom,” ujar Skibitskyi.

“Mulanya pada tahun 2023 dan awal 2024 kami hanya mengetahui [drone] Shahed dan ada Geran-1, Geran-2, dan itulah. Sekarang jenis pesawat nirawak itu sangat banyak sehingga bahkan tidak bisa dihitung dengan satu tangan,” katanya.

Bulan kemarin Panglima Tertinggi Ukraina Oleksandr Syrskyi mengatakan Rusia membentuk pasukan drone. Rusia ingin merekrut hingga 210.000 personel untuk personel itu.

Baca juga: Tentara Ukraina: Jika Kami Kehabisan Peluru dari Amerika, Kami Akan Cari Senjata Lain

Sementara itu, pasukan Ukraina kini mengerahkan drone jarak jauh yang jangkauan jelajahnya mencapai 2.000 km dan mampu membawa bom seberat 250 kg.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved