Konflik Palestina Vs Israel
Demi Takut-takuti Hamas, Israel Putus Aliran Listrik di Gaza, Tuntut Pembebasan Sandera
Menteri Energi Israel, Eli Cohen memerintahkan untuk memutus aliran listrik ke Gaza demi mendesak Hamas agar segera membebaskan sandera.
Utusan Amerika Serikat (AS) untuk sandera, Adam Boehler, mengatakan pertemuan dengan Hamas di Ibu Kota Qatar, Doha "sangat membantu".
Ia meyakini kesepakatan pembebasan sandera bisa tercapai dalam beberapa minggu lagi.
Boehler mengatakan dia memahami "kekhawatiran" Israel, AS telah mengadakan pembicaraan dengan kelompok itu, tetapi mengatakan dia telah berusaha untuk memulai kembali negosiasi yang "rapuh" tersebut.
"Pada akhirnya, saya rasa itu adalah pertemuan yang sangat membantu," katanya, dikutip dari Al Arabiya.
"Saya rasa sesuatu dapat terwujud dalam beberapa minggu. Saya rasa ada kesepakatan di mana mereka dapat membebaskan semua tahanan, bukan hanya orang Amerika," lanjutnya.
Boehler mengisyaratkan adanya kemungkinan perundingan lebih lanjut dengan para militan.
"Anda tidak pernah tahu. Anda tahu terkadang Anda berada di area tersebut dan Anda mampir," ungkapnya.
Di sisi lain, delegasi Hamas juga telah tiba di Kairo, Mesir, hari Jumat, untuk membahas kesepakatan gencatan senjata dan mendorong kemungkinan fase kedua perjanjian tersebut.
Sementara, Israel mengatakan pada hari Sabtu, mereka telah "menerima undangan" dari mediator yang didukung AS untuk mengirim delegasi Israel ke Doha pada hari Senin.
Baca juga: Israel Siapkan Rencana Perang Baru di Gaza: Tak Ada Cara Lenyapkan Hamas Kecuali Duduki Gaza
Sebuah sumber Israel mengatakan kepada CNN, Israel "memberikan kesempatan pada negosiasi" sebelum kembali bertempur di Gaza.
Sebanyak 59 sandera diperkirakan masih berada di Gaza, lebih dari separuhnya diperkirakan telah tewas, menurut Kantor Perdana Menteri Israel.
Lima dari 59 sandera adalah warga negara Amerika Israel, hanya satu di antaranya – Edan Alexander – yang masih hidup.
Pada hari Minggu, pejabat senior Hamas, Taher Al Nunu, mengatakan pihaknya tidak menentang pembebasan Alexander sebagai bagian dari negosiasi untuk mengakhiri perang.
Hamas telah menyampaikan pesan itu kepada pejabat AS selama pembicaraan baru-baru ini yang difokuskan pada penerapan perjanjian sementara yang bertujuan mengakhiri perang, kata Al Nunu.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.