Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Serangan 'Besar-besaran', Rudal dan Drone Rusia Sasar Infrastruktur Energi dan Gas Ukraina

Infrastruktur energi dan gas milik Ukraina disebut-sebut diserang Rusia. Serangan ini dilaporkan sebagai serangan drone besar-besaran.

Kementerian Pertahanan Rusia
RUDAL RUSIA - Foto yang diambil dari laman Kementerian Pertahanan Rusia tanggal 4 Maret 2025 memperlihatkan sebuah rudal Rusia ditembakkan tahun 2024. Infrastruktur energi dan gas milik Ukraina disebut-sebut diserang Rusia. Serangan ini dilaporkan sebagai serangan drone besar-besaran. 

TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Rusia disebut telah menargetkan infrastruktur energi dan gas Ukraina dalam serangan rudal dan pesawat tak berawak.

Serangan rudal dan drone ini disebut sebagai serangan 'besar-besaran'.

Menteri energi Ukraina, German Galushchenko, mengatakan di Facebook:

"Sekali lagi, infrastruktur energi dan gas di berbagai wilayah Ukraina menjadi sasaran serangan rudal dan pesawat tak berawak besar-besaran."

Ia menambahkan upaya penyelamatan pun dilakukan.

 "Jika memungkinkan, tim penyelamat dan teknisi listrik bekerja untuk menghilangkan konsekuensinya, dilansir Sky News, Jumat (7/3/2025).

German Galushchenko juga melaporkan, semua tindakan yang diperlukan sedang diambil untuk menstabilkan pasokan listrik dan gas.

Sementara itu, laporan lain menyebut fasilitas produksi gas alam di perusahaan minyak dan gas milik negara Naftogaz rusak.

Namun, tidak ada korban jiwa usai serangan yang diklaim dilakukan oleh Rusia itu.

"Untungnya tidak ada korban jiwa," demikian bunyi pernyataan di aplikasi pesan Telegram. 

Sementara itu, seorang gubernur daerah kota pelabuhan Odesa mengatakan pesawat tak berawak telah merusak infrastruktur energi dan memicu kebakaran di sana.

Baca juga: Suriah Menerima Kiriman Mata Uang Lokal dari Rusia, Pembicaraan antara Moskow dan Damaskus Berlanjut

Serangan itu digambarkan sebagai 'serangan pesawat tak berawak besar-besaran'.

Anak-anak Disebut Jadi Korban

Dilaporkan anak-anak termasuk di antara korban yang terluka dalam serangan udara 'besar-besaran' Rusia semalam.

Kini semakin banyak rincian yang bermunculan tentang serangan tersebut.

Setidaknya 10 orang, termasuk seorang anak, terluka akibat serangan rudal dan pesawat tak berawak Rusia, kata menteri energi Ukraina.

Perusahaan energi swasta terbesar di Ukraina, DTEK, mengatakan pagi ini pihaknya telah menghentikan produksi gas di fasilitasnya di wilayah Poltava tengah setelah mengalami kerusakan signifikan akibat serangan Rusia

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved