Konflik Suriah
Jenderal SDF Suriah Akan Senang Hati Terima Bantuan Israel: Kami Menghargainya
Pemimpin Pasukan Demokrasi Suriah (SDF) yang bernama Jenderal Mazloum Abdi mengatakan akan menyambut baik dukungan dari negara Zionis.
TRIBUNNEWS.COM – Pasukan Demokrasi Suriah (SDF) mengaku akan senang menerima bantuan dari Israel.
Pemimpin SDF yang bernama Jenderal Mazloum Abdi mengatakan akan menyambut baik dukungan dari negara Zionis.
“(Jika Israel bisa) mencegah serangan terhadap kami dan menghentikan pembunuhan terhadap rakyat kami, kami menyambut baik itu dan menghargainya,” kata Abdi saat diwawancarai Jiyar Gol, wartawan BBC, beberapa hari lalu.
Abdi berujar Israel adalah sebuah kekuatan yang memiliki pengaruh di Amerika Serikat (AS), Barat, dan Timur Tengah.
Menurut dia, SDF akan menerima bantuan dari siapa saja.
“Kami menyambut baik setiap orang di dunia ini yang bisa membantu mendukung hak-hak kami dan melindungi pencapaian kami,” katanya.
Dalam wawancara itu Jiyar Gol berkata kepada Abdi bahwa ada laporan tentang kontak antara Rojaya (wilayah Suriah yang dikuasai orang Kurdi) dan Israel.
“Menteri Luar Negeri Israel sudah berulang kali meminta bantuan demi orang Kurdi di Suriah,” kata Jiyar Gol.
Dikutip dari The Jerusalem Post, SDF adalah kelompok pemberontak yang dibentuk dengan bantuan AS. SDF terutama berisi orang-orang dari etnis Kurdi, tetapi ada pula orang Arab dan lainnya.
Hingga saat ini SDF punya hubungan erat dengan Komando Pusat AS (CENTCOM).
Pada tahun 2019 SDF berhasil mengalahkan ISIS sebagian besar wilayah Suriah setelah pertempuran sengit selama bertahun-tahun.
Baca juga: Pemimpin PKK yang Dipenjara Menyerukan agar Kelompok Kurdi Membubarkan Diri dan Menyerahkan Senjata
Komandan CENTCOM Jenderal Michael Kurilla sempat bertemu dengan Abdi pada bulan Januari kemarin untuk membahas operasi anti-Isis dan penahanan ribuan anggota ISIS di wilayah yang dikuasai SDF.
Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar pernah mengklaim Israel mengadakan kontak dengan beberapa kelompok pemberontak di Suriah, termasuk komunitas Druze dan Kurdi, setelah rezim Bashar Al Assad tumbang tahun lalu.
Di sisi lain, Turki membenci SDF dan menudingnya punya kaitan dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dianggap sebagai kelompok teroris.
Akhir tahun lalu Kementerian Pertahanan dilaporkan dimintai bantuan oleh kelompok minoritas Kurdi. Kelompok Kurdi itu disebut diserang oleh kelompok yang didukung oleh Turki.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.