Konflik Palestina Vs Israel
Abu Obeida Sebut Al-Qassam Siap Perang Lagi dengan Zionis Israel: Ancaman Netanyahu Bentuk Kelemahan
Juru Bicara sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, Abu Obeida menegaskan bahwa pasukannya siap perang lagi dengan zionis Israel.
TRIBUNNEWS.COM - Abu Obeida, juru bicara militer Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, kembali memberikan pidatonya, di mana soal komitmen pejuang Palestina terhadap gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan di Gaza.
Pidato Abu Obeida tersebut tersebar dalam sebuah tayangan video.
Dia mengatakan bahwa Israel saat ini berusaha menghindari ketentuan perjanjian gencatan senjata dan mencari dukungan Amerika Serikat (AS).
Yakni untuk kembali melanjutkan tindakan agresifnya di Gaza.
Dalam video tersebut, Abu Obeida muncul di sisi kanan layar, berdiri di samping gambar Masjid Al-Aqsa dan Dome of the Rock di Noble Sanctuary.
Di bawah gambar, ia menampilkan kutipan dari ayat kesepuluh Surat Fatir Al-Quran:
"Dan plot mereka pasti gagal."
Hal ini menandakan pembangkangan dalam menghadapi manuver Israel.
Dirinya juga menanggapi ancaman Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu baru-baru ini untuk kembali berperang.
“Kami berada dalam keadaan siap untuk semua kemungkinan (berperang lawan Israel). Perlawanan memiliki apa yang akan menyakiti musuh (zionis Israel) dalam setiap konfrontasi di masa depan," ujar Abu Obeida.
“Ancamannya (Netanyahu) adalah tanda kelemahan dan perasaan terhina. Ini hanya akan mendorong kita untuk kembali untuk memecahkan apa yang tersisa dari prestisenya," lanjutnya.
Baca juga: Afrika Selatan Tuduh Israel Gunakan Kelaparan sebagai Senjata dalam Perang di Gaza
Dirinya juga menegaskan bahwa serangan brutal Israel tidak akan membunuh warga Gaza namun juga tahanan Israel.
“Setiap eskalasi agresi terhadap rakyat kita akan menyebabkan pembunuhan sejumlah tahanan musuh,” imbuhnya lagi.
Ia lebih lanjut memperingatkan, menyatakan Israel bertanggung jawab atas penderitaan dan kematian mereka dengan mengingkari perjanjian.
Abu Obeida juga memberikan pesan kepada keluarga para tahanan Israel, terkait tahanan Israel yang saat ini masih di Gaza dan masih hidup.
“Kami memiliki bukti kehidupan sampai hari ini untuk tahanan yang masih hidup. Ancaman perang musuh hanya akan membawa kekecewaan dan tidak akan mengarah pada pembebasan para tahanannya," ujar Abu Obeida.
Dia menekankan bahwa meskipun sulitnya menjaga keberlangsungan kehidupan para tahanan Israel di tengah-tengah perang, namun Abu Obeida meyakinkan bahwa pejuang Palestina ingin memperlakukan para tahanan Israel dengan baik, sesuai dengan etika agama.
Juru bicara itu juga mengkritik Barat karena menutup mata terhadap pelecehan yang dihadapi oleh tahanan Palestina, namun di sisi lain Barat malah mengungkapkan kekhawatiran yang 'tidak semestinya' terhadap tawanan Israel.
Dia menuduh kepemimpinan Israel memprioritaskan kepentingan partisan di atas kehidupan para tahanannya, mengecam standar ganda dalam tanggapan global terhadap perlakuan tahanan.
Abu Obeida menyampaikan rasa terima kasihnya kepada kelompok Ansarallah di Yaman atas dukungan mereka yang terus-menerus terhadap perjuangan Palestina.
Dia merujuk pada pernyataan mereka, yang berjanji, untuk melanjutkan keputusan dan mendukung dan bersiap untuk menyerang musuh, jika Israel melanggar perjanjian dengan perlawanan.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.