Selasa, 7 Oktober 2025

James Harrison, Sosok Penyelamat 2,4 Juta Bayi Lewat Donor Plasma Darah, Meninggal di Usia 88 Tahun

James Harrison menyelamatkan 2,4 juta bayi melalui donor plasma darah, meninggal dunia pada usia 88 tahun pada 17 Februari 2025 kemarin.

YouTube 10 News First
JAMES HARRISON - Gambar merupakan tangkap layar dari YouTube 10 News First yang diambil pada Rabu (5/3/2025), menunjukkan James Harrison saat melakukan donor darah. Harrison meninggal dunia di usia 88 tahun. 

TRIBUNNEWS.COM - James Harrison, pria Australia yang dikenal karena kontribusinya dalam menyelamatkan 2,4 juta bayi melalui donor plasma darah, meninggal dunia pada usia 88 tahun.

Keluarganya mengonfirmasi kabar duka ini pada Selasa (3/3/2025).

Dilaporkan oleh Australian Red Cross Lifeblood, Harrison, yang bekerja sebagai pegawai departemen perkeretaan, meninggal di sebuah panti jompo di pantai tengah New South Wales pada 17 Februari 2025 kemarin.

Pada 2005, Harrison terkejut ketika diakui oleh Guinness World Records sebagai orang yang telah mendonorkan plasma darah terbanyak di dunia.

Rekornya mencatatkan 1.173 donasi sejak dia berusia 18 tahun hingga pensiun pada tahun 2018, pada usia 81 tahun.

Meskipun Harrison tidak menyukai jarum suntik, ia tetap melakukan donasi darah hampir setiap dua minggu.

Cucu Harrison, Jarrod Mellowship, menyebut sang kakek merupakan pribadi yang rendah hati.

"Dia tidak pernah berusaha untuk mencari perhatian dari kebaikannya," kata cucu Jarrod, dikutip dariĀ  VOA News.

Rekor dunia yang dipegang Harrison akhirnya dikalahkan pada 2022 oleh Brett Cooper dari Walker, Michigan, Amerika Serikat.

Layanan Darah Palang Merah Australia memberikan penghormatan besar kepada Harrison, yang dikenal dengan julukan "Pria Bertangan Emas".

Antibodi anti-D

Harrison dipuji karena menyelamatkan nyawa 2,4 juta bayi melalui donor plasmanya, yang mengandung antibodi langka yang dikenal sebagai anti-D, CNN melaporkan.

Antibodi anti-D yang ditemukan dalam plasma Harrison digunakan untuk mengobati penyakit hemolitik pada bayi, yaitu kondisi yang terjadi ketika darah ibu Rh-negatif bertabrakan dengan darah bayi Rh-positif.

Baca juga: Apakah Berdarah Membatalkan Puasa? Bekam, Luka, hingga Donor Darah

Anti-D mencegah ibu menghasilkan antibodi yang dapat merusak sel darah merah bayi.

Stephen Cornelissen, CEO Lifeblood, mengungkapkan bahwa Harrison adalah seorang individu yang sangat baik hati dan murah hati, yang memiliki komitmen seumur hidup untuk beramal.

Dia juga berharap ada seseorang di Australia yang suatu hari akan mengalahkan rekor donasi darah Harrison.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved