Jepang Dilanda Kebakaran Hutan Terbesar dalam 30 Tahun, 2000 Damkar Dikerahkan, 1 Orang Tewas
Jepang mengerahkan lebih dari 2.000 petugas pemadam kebakaran untuk memadamkan kebakaran hutan terbesar di negara itu dalam 30 tahun terakhir.
TRIBUNNEWS.COM - Jepang mengerahkan lebih dari 2.000 petugas pemadam kebakaran untuk memerangi kebakaran hutan terbesar di negara itu dalam 30 tahun terakhir.
Badan Penanggulangan Bencana dan Kebakaran memperkirakan api telah menyebar sekitar 1.200 hektar lahan di hutan Ofunato, wilayah utara Iwate, sejak kebakaran dimulai pada Rabu (26/2/2025), dikutip dari AFP.
Sehari berselang, kebakaran ini membakar lebih dari 5.200 hektar di sekitar kota Ofunato, Jepang utara.
Lebih dari 2.000 petugas pemadam kebakaran dari 14 wilayah Jepang, termasuk Tokyo diminta untuk membantu memadamkan api yang berkobar di dekat Kota Ofunato.
Pemadaman ini didukung oleh 16 helikopter, salah satunya dikirim oleh militer Jepang.
Pada Sabtu (1/3/2025), satu orang dilaporkan tewas.
Kebakaran hutan di dekat Kota Ofunato telah menghanguskan sekitar 2.100 hektar lahan dan diperkirakan merusak 84 bangunan pada Minggu (2/3/2025), mengutip dari AFP.
"Satu orang tewas," kata Badan Penanggulangan Bencana dan Kebakaran (FDMA).
Sekitar 2.000 warga telah diminta untuk mengungsi dari daerah tersebut, sementara lebih dari 1.200 orang telah dievakuasi ke tempat penampungan.
Kebakaran ini terjadi setelah Ofunato hanya mencatatkan curah hujan sebesar 2,5 milimeter pada Februari, yang merupakan rekor terendah sejak 1967.
Curah hujan normal di daerah tersebut adalah 41 milimeter. Fenomena ini diduga dipicu oleh perubahan iklim yang mengakibatkan cuaca ekstrem, seperti gelombang panas.
Baca juga: Kebakaran Hutan di Taman Buru Pulau Rempang, Petugas Pastikan Tidak Ada Titik Api Baru
"Meskipun tak dapat dihindari bahwa kebakaran akan menyebar ke suatu daerah, kami akan mengambil semua langkah untuk memastikan tak ada dampak pada rumah warga," kata Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba di parlemen.
"Kami masih memeriksa ukuran area yang terkena dampak, tetapi ini adalah kebakaran terbesar sejak kebakaran hutan tahun 1992 di Kushiro, Hokkaido," kata seorang juru bicara badan tersebut.
Kebakaran tahun 1992 sebelumnya membakar 1.030 hektar, yang menjadi rekor sebelum kejadian kali ini, VOA melaporkan.
Sekitar 1.700 petugas pemadam kebakaran dikerahkan dari seluruh Jepang untuk menangani kebakaran ini, menurut Badan Penanggulangan Bencana dan Kebakaran.
Rekaman udara dari lembaga penyiaran publik NHK menunjukkan asap putih yang mengepul dan menutupi seluruh gunung.
Penyebab kebakaran masih belum diketahui, meskipun dua kebakaran lainnya juga terjadi pada Sabtu (1/3/2025) di Yamanashi dan wilayah lain di Iwate.
Pada 2023, tercatat sekitar 1.300 kebakaran hutan di seluruh Jepang, dengan sebagian besar terjadi antara Februari hingga April saat udara mengering dan angin bertiup kencang.
Menurut data pemerintah, jumlah kebakaran hutan di Jepang telah menurun sejak puncaknya pada era 1970-an.
Selain itu, curah hujan di Ofunato hanya mencapai 2,5 milimeter pada Februari, jauh di bawah rekor terendah sebelumnya, yaitu 4,4 milimeter pada Februari 1967.
Tahun lalu juga tercatat sebagai tahun terpanas di Jepang sejak pencatatan dimulai, mengikuti tren negara-negara lain akibat emisi gas rumah kaca yang terus meningkat dan memicu perubahan iklim.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.