Konflik Suriah
Israel Pertimbangkan Terima Warga Suriah untuk Bekerja, Rezim Suriah Ingin Berdamai dengan Israel?
Menteri Pertahanan Israel Katz mengonfirmasi bahwa negaranya mempertimbangkan untuk menerima warga Suriah dari komunitas Druze untuk bekerja di Israel
Di samping itu, dia membantah pernyataan Netanyahu, komunitas Druze yang menjadi minoritas di Suriah kini berada dalam bahaya.
Al Sharaa ingin berdamai dengan Israel?
Al Sharaa disebut mengirimkan sinyal dia menginginkan perdamaian dengan Israel.
Dia berkuasa di Suriah setelah kelompok yang dipimpinnya, Hayat Tahrir Al Sham (HTS), menumbangkan pemerintahan Presiden Bashar Al Assad akhir tahun lalu.
Pada Selasa pekan ini, Al Sharaa memimpin konferensi "Persatuan Nasional" di Suriah yang bertujuan untuk menjelaskan masa depan politik dan ekonomi Suriah.
Al Sharaa mengecam pelanggaran yang dilakukan Israel di Suriah. Dia juga meminta masyarakat internasional untuk membantu mencegah agresi Israel.
Meski demikian, Kan News melaporkan Al Sharaa juga mengirimkan sinyal perdamaian kepada Israel selama beberapa hari terakhir.
Baca juga: Terus Gelisah, Israel Tuding Hamas dan Jihad Islam Buka Front Baru di Suriah
Dia juga memberikan sinyal kepada Israel, rezimnya tidak akan menjadi ancaman.
"Tidak ada ancaman keamanan di dalam negeri Suriah. Kami menginginkan perdamaian. Kami tidak punya musuh. Kami ingin membangun negeri dan menyediakan layanan," demikian pernyataan Al Sharaa seperti yang dilaporkan.
"Kami tidak punya keinginan untuk memulai perang dengan siapa pun."
Menurut narasumber, Al Sharaa mengatakan ancaman yang pernah muncul dari wilayah Suriah sudah tidak ada lagi. Ancaman itu dimunculkan oleh rezim Assad, Hizbullah, dan Iran.
Dia juga menegaskan upaya pemerintahan baru di Suriah untuk melawan penyelundupan senjata Hizbullah lewat perbatasan Suriah-Lebanon.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.