Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Pengamat: Netanyahu Merasa Dipermalukan karena Hamas Masih Bertahan

Pengamat dari Sydney mengatakan Nentanyahu merasa dipermalukan karena Hamas masih bertahan, ia khawatir balasannya akan semakin besar.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS

TRIBUNNEWS.COM - Jasad empat tawanan Israel diserahkan oleh Hamas pada Kamis (27/2/2025) pagi, waktu setempat.

Penyerahan itu, diikuti pembebasan 600 tahanan Palestina ke Tepi Barat, yang seharusnya dipulangkan pekan lalu.

Presiden Israel Isaac Herzog mengatakan bahwa identitas keempat jenazah tawanan itu telah diverifikasi.

Kini, fase pertama gencatan senjata tahap pertama antara Israel dan Hamas pada dasarnya sudah selesai.

Namun, Antony Loewenstein, seorang jurnalis dan penulis asal Sydney, mengaku merasa khawatir dengan tahap selanjutnya.

"Saya merasa cemas dengan tahap berikutnya, karena banyak laporan di media Israel yang menunjukkan bahwa Netanyahu dan lingkungannya tidak tertarik untuk melanjutkan ke tahap kedua, apalagi tahap ketiga," kata Loewenstein kepada Al Jazeera.

"Tahap ketiga, di akhir kesepakatan ini, seharusnya mencakup penarikan penuh seluruh pasukan Israel dari Gaza," tambahnya.

"Saya senang pertukaran tawanan ini terjadi, namun saya yakin Netanyahu merasa dipermalukan karena Hamas masih bertahan."

"Mereka masih memiliki pejuang, kekuatan, dan mengendalikan sebagian besar wilayah Gaza."

"Ketika kekaisaran merasa marah, mereka sering kali merespons dengan cara yang sangat kejam dan tidak masuk akal."

"Kita sudah melihat hal serupa di Irak dan Afghanistan selama 20 tahun terakhir."

"Saya rasa itulah yang mungkin akan kita lihat di Gaza dan daerah lain dalam beberapa bulan dan tahun ke depan," ujar Loewenstein.

Baca juga: PA Peringatkan Israel, Pembatasan di Masjid Al-Aqsa Menjelang Ramadan Melanggar Hak Asasi Manusia

Tahap Kedua Gencatan Senjata Akan Lebih Sulit

Sementara itu, Stephen Zunes, direktur studi Timur Tengah di Universitas San Francisco, menyatakan kelegaannya setelah pertukaran tawanan dan tahanan berhasil dilakukan sepenuhnya.

"Namun, fase kedua akan jauh lebih sulit, mengingat kecenderungan Israel untuk mempertahankan wilayah yang telah mereka kuasai," ujarnya kepada Al Jazeera.

"Sebagai contoh, mereka menolak mundur dari Lebanon dan memperluas pendudukan di Suriah," tambah Zunes.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved