Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

11 Jenazah dan Sisa Jasad Ditemukan di Lebanon Selatan Setelah Tentara Israel Menarik Diri

Pertahanan Sipil Lebanon mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka telah menemukan 11 mayat dan sisa-sisa jasad dari kota-kota di Lebanon selatan.

Editor: Muhammad Barir
Telegram Hizbullah
LEBANON SELATAN - Foto ini diambil pada Jumat (14/2/2025) dari publikasi resmi media Hizbullah, memperlihatkan warga Lebanon dengan bendera Hizbullah, melewati barisan tentara Lebanon dan menghadapi tank Merkava Israel di kota Houla, Lebanon selatan pada 27 Januari 2025. Pada 13 Februari 2025, Lebanon menolak permintaan Israel untuk memperpanjang keberadaan pasukannya di Lebanon selatan setelah batas waktu pada 18 Februari 2025. 

11 Jenazah dan Sisa Jasad Ditemukan di Lebanon Selatan Setelah Tentara Israel Menarik Diri

TRIBUNNEWS.COM- Pertahanan Sipil Lebanon mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka telah menemukan 11 mayat dan sisa-sisa jasad dari kota-kota di Lebanon selatan menyusul penarikan tentara Israel berdasarkan perjanjian gencatan senjata November,  kantor berita Anadolu  melaporkan.

Pada hari Selasa, pasukan Israel menarik diri dari desa-desa dan kota-kota yang mereka duduki selama serangan baru-baru ini tetapi tetap ditempatkan di lima pos utama di sepanjang perbatasan di dalam wilayah Lebanon.

Dalam sebuah pernyataan, Pertahanan Sipil mengatakan tim penyelamatnya menemukan “tujuh jenazah korban di kota Meiss El Jabal, satu di Khiam, satu di Markaba, dan dua jenazah lainnya di Deir Seryan” di Lebanon selatan.

Jenazah akan menjalani pemeriksaan medis dan hukum yang diperlukan, termasuk pengujian DNA, di bawah pengawasan otoritas terkait untuk mengonfirmasi identitas mereka, tambahnya.

Israel seharusnya menarik diri pada tanggal 26 Januari, tetapi diperpanjang hingga tanggal 18 Februari setelah menuduh Lebanon gagal menegakkan ketentuan tersebut. Lebanon saat itu menuduh Israel menunda penarikannya.

Perang lintas batas Israel dengan Hizbullah, yang dimulai setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, meningkat menjadi perang skala penuh pada September 2024. 


Konflik tersebut mengakibatkan lebih dari 4.000 kematian dan menyebabkan sekitar 1,4 juta orang mengungsi.

 


SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved