Konflik Palestina Vs Israel
Ben-Gvir Tuduh Mesir Terlibat dalam Serangan 7 Oktober atau Operasi Banjir Al-Aqsa
Mantan Menteri Dalam Negeri Israel Itamar Ben-Gvir, menuduh Mesir memiliki peran dalam serangan pada 7 Oktober atau Operasi Banjir Al-Aqsa
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Politikus sayap kanan Israel, Itamar Ben-Gvir, menuduh Mesir memiliki peran dalam serangan yang terjadi pada 7 Oktober atau Operasi Banjir Al-Aqsa.
Ben-Gvir, yang juga mantan Menteri Dalam Negeri Israel, menyatakan Israel berhak mendapatkan penjelasan dari Mesir mengenai bagaimana Hamas dapat memperoleh senjata.
Dalam wawancaranya yang disiarkan oleh radio pemerintah Israel, ia mengatakan, “Mereka [Mesir] punya peran dalam apa yang terjadi pada 7 Oktober”.
"Bisa jadi ada kerja sama antara Mesir dan Hamas, atau setidaknya ada kebutaan yang disengaja," ungkapnya.
Mesir belum memberikan komentar terkait tuduhan ini, Tehran Times melaporkan.
Ben-Gvir sebelumnya mengundurkan diri dari kabinet Perdana Menteri Benjamin Netanyahu akibat kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Politikus sayap kanan ini mengakui mendukung seruan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, agar warga Palestina di Gaza dipindahkan ke Mesir dan Yordania.
Rencana ini ditolak oleh kedua negara tersebut.
Dikutip dari Al Jazeera, Mesir mendukung blokade yang diterapkan oleh Israel terhadap Gaza sejak Hamas menguasai wilayah itu pada 2007.
Mesir secara ketat mengontrol masuknya material dan lalu lintas warga sipil antara Gaza dan Mesir, serta menghancurkan jaringan terowongan yang digunakan oleh Hamas dan warga Palestina untuk menyelundupkan barang ke Gaza.
Kronologi Operasi Banjir Al-Aqsa
Baca juga: VIDEO Israel-Mesir Memanas, Kairo Ancam PM Netanyahu: Tak Segan Serang dan Kuasai Tel Aviv
Operasi Banjir Al-Aqsa dimulai pada 7 Oktober 2023.
Operasi ini diluncurkan oleh Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, sebagai respons terhadap serangan Israel yang terus berlanjut terhadap warga Palestina serta pengepungan yang sudah berlangsung bertahun-tahun di Gaza.
Operasi ini mencakup serangan udara, laut, dan darat.
Tujuannya adalah menyerang berbagai lokasi di Israel, termasuk pemukiman-pemukiman yang dikuasai oleh tentara Israel.
Serangan dimulai dengan peluncuran lebih dari 5.000 roket dalam waktu 20 menit yang menargetkan berbagai kota besar di Israel, seperti Tel Aviv, Lod, Yerusalem, Ashdod, dan Be'er Sheva.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.