Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Sumpah Serapah Zelensky saat AS-Rusia Lakukan Pertemuan Tanpa Ukraina: Tak akan Buahkan Hasil

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky bersumpah pertemuan antara AS dengan Rusia di Arab Saudi tidak akan membuahkan hasil.

President.gov.ua
PRESIDEN UKRAINA - Foto yang diambil dari laman President.gov.ua tanggal 5 Februari 2025 memperlihatkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sedang berpidato. Zelensky menyebut pertemuan antara Amerika Serikat dengan Rusia di Arab Saudi tak akan membuahkan hasil apa pun tanpa adanya Ukraina. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky kecewa berat kepada Amerika Serikat ketika Washington melakukan pertemuan dengan Rusia di Arab Saudi tanpanya.

Volodymyr Zelensky bahkan sampai bersumpah pertemuan antara AS dengan Rusia di Arab Saudi tidak akan membuahkan hasil apapun.

Seperti diketahui, AS dan Rusia melakukan pertemuan di Riyadh, Arab Saudi untuk membahas perdamaian di Ukraina.

Dalam pertemuan tersebut, AS tidak mengundang Ukraina di meja perundingan.

"Ukraina tidak akan berpartisipasi," kata Zelensky, dikutip dari Russia Today.

"Ukraina memandang setiap negosiasi tentang Ukraina yang dilakukan tanpa Ukraina tidak akan membuahkan hasil," ungkapnya lagi.

"Kami tidak akan mengakui perjanjian semacam itu," lanjut Zelensky.

Asisten utama kebijakan luar negeri Presiden Rusia Vladimir Putin, Yury Ushakov mengonfirmasi bahwa negosiasi dengan AS tidak akan melibatkan pihak ketiga.

Berbicara kepada wartawan di landasan pacu di Riyadh, ia mengatakan pembicaraan tersebut bertujuan untuk meletakkan dasar guna mengakhiri konflik Ukraina dan menjadi langkah menuju "normalisasi nyata" hubungan dengan AS.

Sementara pemerintahan mantan Presiden AS Joe Biden mempertahankan dukungan militer dan keuangan tanpa syarat untuk Kiev, Presiden Donald Trump telah menolak kampanye pendahulunya untuk "mengisolasi" Rusia di panggung global.

Trump bahkan berjanji untuk mengakhiri konflik sesegera mungkin melalui gencatan senjata yang langgeng.

Baca juga: Zelensky Kecewa Ukraina Tak Diundang AS-Rusia Bahas Negosiasi Damai

Para pejabat Ukraina dan Uni Eropa mengatakan bahwa mereka terkejut dengan panggilan telepon Trump dengan Putin pada tanggal 12 Februari.

Mereka juga mengkritik Trump dan Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth karena mengesampingkan keanggotaan NATO untuk Kiev dan menolak berkomitmen pada pemulihan perbatasan Ukraina sebelum tahun 2014.

Berbicara di Konferensi Keamanan Munich minggu lalu, Hegseth mengatakan Pentagon tidak akan mengerahkan pasukan sebagai bagian dari jaminan keamanan yang ditawarkan kepada Kiev.

Ia menambahkan bahwa jika pasukan penjaga perdamaian dikerahkan ke Ukraina, mereka tidak akan dilindungi oleh mekanisme pertahanan kolektif NATO.

Moskow bersikeras bahwa penyelesaian damai harus mengatasi "akar penyebab" konflik, termasuk aspirasi Ukraina untuk bergabung dengan NATO.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan awal bulan ini bahwa Zelensky, alih-alih "kata-kata kosong," harus menunjukkan kesediaan untuk mengadakan negosiasi dengan itikad baik.

Putin menegaskan kembali bulan lalu bahwa ia tidak menganggap Zelensky sah karena masa jabatan presiden lima tahunnya berakhir pada Mei 2024 dan tidak ada pemilihan umum baru yang diadakan karena darurat militer.

Zelensky Juga Lakukan Perjalanan ke Arab Saudi

Di tengah pertemuan antara AS dan Rusia di Riyadh, Zelensky dijadwalkan akan melakukan kunjungan ke Arab Saudi pada Rabu (19/2/2025) besok.

Juru bicara Zelensky, Sergiy Nykyforov menggambarkan kunjungan itu sebagai rencana yang "telah direncanakan sejak lama".

Dikutip dari Saudi Gazette, Zelensky sendiri telah melakukan pratinjau pertemuan tersebut minggu lalu tanpa menyebutkan tanggal pastinya.

Presiden Ukraina menegaskan bahwa ia tidak akan bertemu dengan pejabat Rusia atau AS yang dijadwalkan untuk mengadakan diskusi terpisah di kerajaan itu pada hari Selasa.

Kunjungan itu menyusul pertemuan antara delegasi Saudi dan Ukraina pada tanggal 16 Februari, di mana para pejabat menjajaki peluang investasi dan memperluas kerja sama bilateral.

Wakil Perdana Menteri Pertama Ukraina dan Menteri Ekonomi Yulia Svyrydenko menyatakan bahwa perjalanan Zelensky akan difokuskan pada penandatanganan perjanjian ekonomi dengan berbagai mitra regional.

Baca juga: Pembicaraan Damai Rusia-Ukraina Tanpa Ukraina, Zelensky: Trump Ingin Menyenangkan Putin

Svyrydenko menyatakan optimisme tentang pendalaman hubungan dengan negara-negara Timur Tengah, menyoroti bidang-bidang utama yang diminati seperti proyek infrastruktur, investasi energi, inovasi, dan agribisnis, khususnya produksi pupuk, di mana Arab Saudi memiliki keahlian.

Kunjungan Zelensky ke Saudi merupakan bagian dari lawatan diplomatik yang lebih luas, yang juga akan mencakup lawatan resmi ke Uni Emirat Arab dan Turki. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved