Konflik Palestina Vs Israel
Serangan Israel di Rafah Tewaskan Tiga Polisi, Hamas: Ini Pelanggaran Gencatan Senjata
Drone Israel menghantam kota Rafah di Jalur Gaza pada Minggu (17/2/2025). Menewaskan 3 petugas polisi yang sedang mengamankan bantuan untuk warga.
TRIBUNNEWS.COM - Drone Israel menghantam kota Rafah di Jalur Gaza pada Minggu (17/2/2025).
Serangan Israel ini menewaskan 3 petugas polisi yang sedang mengamankan bantuan untuk warga.
Awalnya, Kementerian Dalam Negeri melaporkan bahwa dua perwira tewas dan seorang lainnya mengalami luka parah dalam serangan drone Israel di daerah al-Shouka, timur Rafah.
Namun, dalam pernyataan terbaru, petugas ketiga dinyatakan meninggal akibat luka-lukanya.
Hamas mengecam keras serangan yang dilakukan oleh pesawat nirawak Israel tersebut.
Para pejuang menyebut serangan itu sebagai 'pelanggaran serius' terhadap perjanjian gencatan senjata yang saat ini sedang berlangsung di Gaza, dikutip dari Al-Mayadeen.
Dalam pernyataan resmi, Hamas menegaskan bahwa tindakan Israel mencerminkan pengabaian yang disengaja terhadap ketentuan gencatan senjata.
“Penembakan berbahaya yang dilakukan oleh pesawat tak berawak Zionis pagi ini di sebelah timur kota Rafah, yang menargetkan elemen polisi yang bertugas mengamankan masuknya bantuan... dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap perjanjian gencatan senjata,” kata Hamas, dikutip dari Al-Arabiya.
Hamas juga menuduh Israel gagal memenuhi janjinya untuk mengizinkan masuknya karavan bantuan dan alat berat ke Gaza.
Menurut kelompok tersebut, Israel secara terang-terangan mengumumkan penolakan masuknya pasokan tersebut, yang semakin memperjelas kegagalannya dalam mematuhi gencatan senjata yang telah disepakati.
Selain itu, Hamas mengkritik penundaan Israel dalam memulai tahap kedua negosiasi yang dimediasi oleh pihak internasional.
Hamas menganggap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sengaja menghambat proses perdamaian untuk terus melanjutkan agresi militer.
Baca juga: Mesir Siapkan Alat Berat di Perbatasan Rafah, Israel Tolak Akses ke Gaza
Tentunya ini dapat berpotensi mengarah pada lebih banyak pelanggaran hukum internasional dan kejahatan perang.
Tidak hanya itu, Hamas juga mengutuk serangan ini serta berbagai pelanggaran lainnya terhadap gencatan senjata dan protokol kemanusiaan.
Mereka menegaskan bahwa Israel harus bertanggung jawab atas dampak dari tindakannya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.