Konflik Palestina Vs Israel
Netanyahu Isyaratkan Lanjutkan Usulan Trump untuk Pindahkan Warga Gaza, Klaim Punya Strategi Bersama
Netanyahu mengisyaratkan bahwa ia akan melanjutkan usulan dari Presiden AS Donald Trump untuk memindahkan warga Gaza.
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengisyaratkan ia akan melanjutkan usulan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, untuk memindahkan penduduk Palestina keluar dari Gaza, Minggu (16/2/2025).
Benjamin Netanyahu menyebutnya sebagai "satu-satunya rencana yang layak untuk memungkinkan masa depan yang berbeda" bagi wilayah tersebut.
Netanyahu membahas rencana tersebut dengan Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, yang memulai kunjungan ke Timur Tengah dengan mendukung tujuan perang Israel di Gaza, dengan mengatakan Hamas "harus diberantas".
Rencana Netanyahu itu menciptakan keraguan lebih lanjut seputar gencatan senjata yang goyah, karena pembicaraan tentang fase kedua belum dimulai.
Netanyahu mengatakan semua emigrasi dari Gaza harus "sukarela".
Namun, kelompok hak asasi manusia dan kritikus lainnya mengatakan rencana tersebut merupakan pemaksaan, mengingat kerusakan besar di wilayah tersebut.
Dilansir Arab News, Netanyahu mengatakan ia dan Trump memiliki "strategi bersama" untuk Gaza.
Selain itu, ia mengatakan "gerbang neraka akan terbuka" jika Hamas tidak membebaskan puluhan sandera yang tersisa yang diculik dalam serangan kelompok militan itu di Israel selatan pada 7 Oktober 2023, yang memicu perang selama 16 bulan.
Sementara, Rubio, dalam kunjungannya yang akan datang di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, kemungkinan akan menghadapi lebih banyak penolakan dari para pemimpin Arab atas usulan Trump, yang mencakup pembangunan kembali Gaza di bawah kepemilikan AS.
Usulan Donald Trump
Pada Selasa (4/2/2025), Donald Trump berjanji AS akan mengambil alih Jalur Gaza yang hancur akibat perang setelah warga Palestina dipindahkan ke tempat lain dan mengembangkannya secara ekonomi.
Baca juga: Netanyahu Disebut Menghindari Kesepakatan Gencatan Senjata Tahap 2, Ingin Lanjutkan Perang di Gaza
Trump juga berencana untuk mengunjungi Gaza, Israel, dan Arab Saudi selama perjalanan mendatang ke Timur Tengah.
"Saya cinta Israel. Saya akan berkunjung ke sana, saya akan mengunjungi Gaza, saya akan mengunjungi Arab Saudi, dan saya akan mengunjungi tempat-tempat lain di seluruh Timur Tengah," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih, tanpa menyebutkan jadwalnya, masih dari Arab News.
Trump mengungkap rencananya yang mengejutkan itu tanpa memberikan rincian.
"AS akan mengambil alih Jalur Gaza, dan kami juga akan melakukan pekerjaan di sana," ungkap Trump kepada wartawan.
"Kami akan memilikinya dan bertanggung jawab untuk membongkar semua bom berbahaya yang belum meledak dan senjata lainnya di lokasi itu."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.