Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

4 Tahanan Palestina yang Dibebaskan Alami Kondisi Kritis, Langsung Dilarikan ke Rumah Sakit

Saat pertukaran sandera Israel dan Hamas gelombang ke-6 , terdapat 4 tahanan Palestina yang mengalami kondisi kritis.

Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English
PEMBEBASAN TAHANAN PALESTINA - Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English pada Minggu (16/2/2025). Foto ini menunjukkan suasana pembebasan tahanan Palestina di Khan Younis pada Sabtu (15/2/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Pertukaran sandera Israel dan Hamas gelombang ke-6 telah berlangsung pada Sabtu (15/2/2025).

Sebagai bagian dari kesepakatan, Israel membebaskan 369 warga Palestina sebagai imbalan atas tiga tawanan yang ditahan di Gaza.

Namun saat pembebasan berlangsung, terdapat 4 tahanan Palestina yang mengalami kondisi kritis.

Sehingga keempat tahanan ini langsung dilarikan ke rumah sakit setelah tiba di Rmallah.

Organisasi kemanusiaan Bulan Sabit Merah Palestina mengonfirmasi bahwa tim medisnya memindahkan mereka dari tempat penerimaan di Ramallah ke rumah sakit karena kondisi yang semakin memburuk, dikutip dari Anadolu Anjansi.

Menurut laporan, para tahanan yang dibebaskan telah mengalami kelaparan, penganiayaan fisik, dan penyiksaan psikologis selama dalam tahanan Israel

Foto-foto mereka yang beredar menunjukkan penurunan berat badan yang signifikan, dengan beberapa di antaranya tampak kesulitan berjalan akibat kondisi fisik yang sangat lemah.

Atas perlakuan keji yang dilakukan Israel di penjara, Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania memberikan kecaman keras dan menyebut penjara-penjara Israel sebagai "fasilitas penyiksaan yang dilembagakan" dan "kuburan bagi yang hidup."

Organisasi ini juga merilis gambar salah satu tahanan yang menunjukkan kondisi kesehatan yang memburuk.

Pernyataan organisasi hak asasi manusia tersebut menekankan bahwa kondisi keras dalam tahanan Israel, termasuk penyiksaan dan perlakuan buruk yang merendahkan martabat, menjadi penyebab utama memburuknya kesehatan para tahanan hingga pembebasan mereka.

Kesaksian Tahanan yang Dibebaskan

Salah satu warga Palestina yang dibebaskan, Amir Abu Radah mengungkapkan kepada Al-Jazeera bahwa ia menghabiskan 18 bulan di penjara gurun Nafha di Israel.

Selama di penjara, ia mengatakan sulit berkomunikasi lantaran Israel dengan sengaja memutus aliran air dan listrik, serta mengisolasi tahanan dari dunia luar.

Baca juga: Dipaksa Pakai Kaus Berlogo Israel, Tahanan Palestina yang Bebas Langsung Bakar Pakaian dari Penjara

"Kondisi kami di penjara sangat sulit, dan tidak ada yang sanggup menanggungnya. Selama satu setengah tahun, kami tidak memiliki sarana komunikasi apa pun," ujar Abu Radah.

Tahanan lain yang dibebaskan, Hazem Rajab juga menceritakan pengalaman mengerikan yang dialaminya sejak penangkapannya oleh pasukan Israel pada Desember 2023.

Rajab menganggap bahwa penjara Israel adalah neraka yang sesungguhnya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved