Selasa, 7 Oktober 2025

Trump dan Modi Sepakat Selesaikan Masalah Sengketa Tarif antara AS dan India

Donald Trump raih kesepakatan dengan Perdana Menteri India, Narendra Modi di Gedung Putih terkait sengketa tarif antara kedua negara selama ini

Penulis: Bobby W
Editor: Tiara Shelavie
Tangkap Layar Youtube The White House
TRUMP DAN MODI - Tangkap Layar Kanal Youtube Resmi gedung Putih Amerika Serikat di The White House saat konferensi pers antara Presiden AS, Donald Trump (kanan) dan Perdana Menteri India, Narendra Modi (kiri) di Gedung Putih pada Kamis waktu setempat(13/2/2025). Pada pertemuan tersebut Donald Trump raih kesepakatan dengan Perdana Menteri India, Narendra Modi di Gedung Putih terkait sengketa tarif antara kedua negara selama ini. 

"Kami bersikap timbal balik dengan India," kata Trump dalam konferensi pers pasca pertemuan dengan Modi.

Trump mengaku akan bersikap baik dengan India bila mereka melakukan hal serupa, begitu pula juga bila mereka bersikap buruk maka AS akan merespons dengan kebijakan yang sama.

"Apa pun yang dikenakan India, kami juga akan kenakan kepada mereka." ungkap trump

Di konferensi pers tersebut, Modi juga mengutarakan alasannya sempat mengeluarkan kebijakan keras kepada AS yang membuat kedua negara sebelumnya bersitegang.

Modi mengaku hal itu terjadi semata-mata untuk melindungi kepentingan rakyat India.

"Satu hal yang sangat saya hargai, dan saya pelajari dari Presiden Trump, adalah bahwa dia menjaga kepentingan nasional sebagai prioritas utama," ungkap Modi. 

"Seperti dia, saya juga menjadikan kepentingan nasional India sebagai yang teratas di atas segalanya." sambung pemimpin partai Bharatiya Janata tersebut.

Komentar Pengamat Hubungan AS-India

Menanggapi kesepakatan antara kedua negara tersebut,  sejumlah pengamat mengakui keteganan akan tarif masih akan berlanjut meskipun keduanya meraih kesepakatan di Washington pada Kamis ini.

Hal ini diungkapkan Richard Rossow, kepala program India di Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS). 

Dikutip dari Reuters, Rossow mengaku masalah tarif akan terus mendominasi topik terkait hubungan kedua negara.

"Ini akan menjadi seperti pertandingan tinju, India bersedia menerima beberapa pukulan, tetapi tentu saja mereka memiliki batasannya." ungkap Rossow. 

Rossow mengaku hal itu tak terlepas dari posisi AS yang saat ini memiliki defisit perdagangan sebesar $45,6 miliar atau setara RP 743 triliun dengan India

Secara keseluruhan, tarif rata-rata perdagangan tertimbang AS telah sekitar 2,2 persen, menurut data Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), dibandingkan dengan 12 persen untuk India terang Rossow.

(Tribunnews.com/Bobby)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved