Konflik Palestina Vs Israel
Mesir Akan Sodorkan Rencana Pembangunan Kembali Gaza, Warga Palestina Akan Diusir?
Mesir mengatakan negaranya akan menyodorkan rencana pembangunan kembali Jalur Gaza yang telah hancur karena serangan Israel.
TRIBUNNEWS.COM – Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Mesir mengatakan negaranya akan menyodorkan rencana pembangunan kembali Jalur Gaza yang telah hancur karena serangan Israel selama 15 bulan.
Pernyataan Mesir itu keluar sehari sesudah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memperingatkan bahwa AS bisa saja menghentikan bantuan kepada Mesir dan Yordania.
Trump berujar bantuan mungkin akan berhenti mengalir jika kedua negara itu menolak bekerja sama dalam mewujudkan rencana AS untuk mengambil alih Gaza dan memindahkan paksa warganya ke luar negeri.
Kemenlu Mesir lalu mengatakan negaranya berharap bisa bekerja sama dengan AS dalam persoalan itu. Tujuannya ialah “mencapai penyelesaian yang adil mengenai perjuangan Palestina”.
Oleh karena itu, Mesir akan menyodorkan rencana pembangunan kembali Gaza. Namun, Mesir tidak akan mengikuti rencana AS untuk memindahkan warga Gaza.
Mesir berkata rakyat Palestina akan tetap berada di tanah air mereka ketika Gaza dibangun kembali.
“Dengan cara yang jelas dan tegas yang menjamin rakyat Palestina tetap berada di tanah mereka, dan sejalan dengan hak-hak hukum yang sah milik warga ini,” kata Kemenlu Mesir hari Selasa, (11/2/2025), dikutip dari Al Arabiya.

Presiden Mesir Abdel Fattah Al Sisi juga sudah mengimbau agar pembangunan kembali harus dilakukan tanpa pengusiran warga Palestina.
“Perlunya memulai pembangunan kembali Jalur Gaza tanpa mengusir warga Palestina dengan cara yang menjamin hak mereka untuk tinggal di tanah mereka,” kata Sisi kepada Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen lewat telepon.
Menurut Sisi, pendirian negara Palestina merupakan satu-satunya jaminan akan adanya perdamanan jangka panjang di Timur Tengah.
Trump minta Raja Yordania terima warga Gaza
Baca juga: Hamas Janji Akan Gagalkan Rencana Donald Trump Gusur Warga Gaza: Ini Pembersihan Etnis
Ketika menemui Trump di AS hari Selasa, Raja Yordania Abdullah II juga berkata Mesir akan menyodorkan rencana yang nantinya didiskusikan dengan negara-negara Arab.
Di sisi lain, Trump meminta Abdullah untuk menerima warga Palestina yang rencananya akan dipindahkan oleh AS. Sebelumnya, Trump mengatakan warga Palestina itu tidak akan bisa kembali ke Gaza.
“Kami akan mengambil alih Gaza. Kita akan mengontrolnya, kita akan melindunginya,” kata Trump di Ruang Oval dikutip dari Reuters.
Sementara itu, Abdullah kembali menegaskan sikap Yordania yang menolak pengusiran warga Palestina dari Gaza.
“Ini sikap yang disampaikan negara-negara Arab,” kata dia di media sosial X.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.