Macron Tolak Usul Donald Trump soal Gaza, Kunjungi Indonesia Mei Nanti

TRIBUNNEWS.COM, PRANCIS - Presiden Prancis Emmanuel Macron menolak usulan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengambilalih Gaza, Palestina.

Dalam wawancara eksklusif dengan CNN minggu lalu,  Macron menyerukan "rasa hormat" dari Palestina dan "tetangga Arab mereka."

"Anda tidak bisa berkata kepada 2 juta orang (penduduk Gaza). Oke, sekarang coba tebak? Anda akan pindah,'" kata Macron.

"Jawaban yang tepat bukanlah operasi real estate. Ini adalah operasi politik."

Real estate dimaksud adalah soal isu Donald Trump akan membangun real estate seperti hotel di Gaza setelah diambilalih.

Namun begitu,  Macron tetap mempertahankan dukungan Prancis terhadap hak Israel untuk mempertahankan diri.

Dia  juga menyuarakan kritik keras terhadap operasi militer Israel di Gaza dan Lebanon.

Prancis mengambil langkah besar pada Oktober 2024 dengan menangguhkan ekspor senjata ke IDF dan mendesak negara lain untuk mengikutinya.

"Saya selalu menegaskan kembali ketidaksetujuan saya dengan Perdana Menteri [Israel] [Benjamin] Netanyahu," kata Macron. 

"Sekali lagi, saya tidak percaya bahwa operasi besar-besaran yang terkadang menargetkan warga sipil adalah jawaban yang tepat."

Ia juga menggarisbawahi bahwa solusi efektif apa pun untuk membangun kembali Gaza harus mengorbankan rasa tidak hormat terhadap Palestina dan kedaulatan regional.

Dengan menyoroti bahwa warga Gaza tidak ingin direlokasi dan negara-negara tetangga, Yordania dan Mesir, juga tidak menginginkan mereka.

Rencana ke Indonesia Mei Nanti

Sementara itu, Emmanuel Macron mengonfirmasi akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada Mei 2025. 

Konfirmasi tersebut disampaikan oleh Macron kepada Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Indonesia, Meutya Hafid, di tengah acara AI Action Summit yang berlangsung di Grand Palais, Paris,  Senin (11/2/2025).