Kecelakaan Pesawat di São Paulo, Brasil, 2 Orang Tewas
Sebuah pesawat kecil menabrak bus di jalan raya São Paulo, Brasil, menewaskan 2 orang dan melukai 2 orang lainnya.
"Pikiran kami bersama mereka yang terdampak oleh insiden tragis ini," ujar pihak Penjaga Pantai dalam pernyataan resmi.
Awalnya, juru bicara Penjaga Pantai AS mengatakan kepada Associated Press bahwa mereka belum dapat memberikan informasi lebih rinci mengenai pesawat yang diduga sebagai Bering Air Flight 445, yang sedang terbang dari Unalakleet menuju Nome.
"Saat ini kami hanya memiliki informasi tentang tiga orang," kata Cameron Snell kepada Associated Press, merujuk pada orang-orang yang diduga berada di dalam pesawat turboprop bermesin tunggal tersebut.
Unalakleet dan Nome berjarak sekitar 150 mil, dipisahkan oleh Norton Sound, di selatan Lingkar Arktik.
Pada unggahan di media sosial pada Kamis, Penjaga Pantai menyebutkan bahwa pesawat tersebut berada sekitar 12 mil dari garis pantai saat posisinya hilang.

David Olson, direktur operasi Bering Air, mengatakan kepada Associated Press bahwa pesawat tersebut lepas landas dari Unalakleet pada pukul 2:37 siang hari Kamis dan kehilangan kontak radio sekitar 38 menit kemudian.
Menurut situs pelacakan penerbangan Flightradar24, posisi terakhir pesawat tercatat pada pukul 3:16 siang waktu setempat, sekitar 10 menit sebelum dijadwalkan tiba di Nome.
Benjamin McIntyre-Coble, asisten kepala manajemen insiden di Distrik 17 Penjaga Pantai AS, mengatakan bahwa data radar forensik menunjukkan sekitar pukul 3:18 siang, pesawat mengalami insiden yang menyebabkan kehilangan ketinggian dan kecepatan secara cepat.
Pemadam kebakaran melaporkan bahwa pilot sempat memberi tahu pengendali lalu lintas udara di Anchorage tentang niatnya untuk memasuki pola tunggu sambil menunggu landasan pacu dibersihkan.
Menurut Badan Cuaca Nasional, pada Kamis malam di sekitar Bandara Nome terdapat salju ringan, gerimis dingin, dan kabut.
Baca juga: Pesawat Latih Mendarat Darurat di Perairan Banyuwangi, Diduga Gagal Mesin
Danielle Tessen, juru bicara Departemen Transportasi Alaska, mengatakan kepada New York Times bahwa landasan pacu di Bandara Nome tetap terbuka sepanjang hari.
Operasi pencairan es dilakukan ketika tidak ada pesawat yang mendekati atau berada di sekitar bandara.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.