Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Alasan Utama Trump Ingin Ambil Alih Gaza, Cari Peluang Investasi hingga Ciptakan Lapangan Kerja

Ada alasan utama mengapa Presiden AS, Donald Trump ingin mengambil alih Jalur Gaza dan memindahkan para warga Palestina dari tempat itu.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Tiara Shelavie
Akun The White House di X (@WhiteHouse)
NETANYAHU DAN TRUMP - Foto ini diambil pada Rabu (5/2/2025) dari akun resmi The White House di media sosial X, menampilkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri) dan Presiden AS Donald Trump (kanan) berbicara dalam konferensi pers setelah pertemuan mereka di Gedung Putih pada Selasa (4/2/2025). Donald Trump mengatakan AS akan mengambil alih Jalur Gaza setelah mengusir warga Palestina dari wilayah tersebut. 

TRIBUNNEWS.COM - Saran Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump soal mengambil alih Jalur Gaza telah membuat banyak pihak terkejut.

Pernyataan Trump ini muncul di saat Hamas dan Israel sedang melakukan gencatan senjata.

Tak hanya itu, saat ini dunia tengah berfokus untuk membicarakan masa depan Gaza pascakonflik.

"AS akan mengambil alih Jalur Gaza dan kami juga akan melakukan pekerjaan di sana," kata Trump bersama Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dikutip dari CNN.

"Kami akan memilikinya dan bertanggung jawab untuk membongkar semua bom berbahaya yang belum meledak dan senjata lainnya di lokasi tersebut," lanjut Trump.

Usulan Trump ini dapat menjadi sinyal perubahan terbesar dalam kebijakan AS terhadap Timur Tengah dalam beberapa dekade.

Perubahan tersebut akan menjungkirbalikkan konsensus internasional yang telah lama ada mengenai perlunya negara Palestina - yang meliputi Gaza dan Tepi Barat yang diduduki - untuk hidup berdampingan dengan Israel.

Dikutip dari BBC, jika Trump benar akan satu hal, hal itu berarti bahwa diplomasi AS selama puluhan tahun terhadap Israel dan Palestina telah gagal menyelesaikan konflik.

Trump meraup jutaan dolar sebagai pengembang properti dan, dengan jabatan itu, membuat pengamatan yang sangat valid: jika Gaza akan dibangun kembali, dari awal di beberapa tempat, tidak masuk akal jika ratusan ribu warga sipil berlindung di reruntuhan.

Tugas membangun kembali Gaza akan sangat besar. Amunisi yang belum meledak dan tumpukan puing harus disingkirkan.

Saluran air dan listrik harus diperbaiki. Sekolah, rumah sakit, dan toko perlu dibangun kembali.

Baca juga: 5 Hal yang Terjadi setelah Donald Trump Sebut Ingin Ambil Alih Gaza: Rubio Berusaha Klarifikasi

Utusan Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, mengatakan hal itu bisa memakan waktu bertahun-tahun - dan sementara itu berlangsung, Palestina perlu pergi ke suatu tempat.

Akan tetapi, alih-alih mencari cara untuk menahan mereka di dekat rumah, kemungkinan besar di kamp-kamp di bagian tengah dan selatan Jalur Gaza, Trump mengatakan mereka seharusnya didorong untuk pergi - secara permanen.

Trump meyakini bahwa tanpa kehadiran mereka, "Riviera Timur Tengah" milik Amerika yang indah akan bangkit dari abu, menyediakan ribuan lapangan pekerjaan, peluang investasi, dan, akhirnya, tempat bagi "masyarakat dunia untuk hidup".

Usulkan Beri Warga Palestina Tanah Baru

Tak hanya ingin mengambil alih Jalur Gaza, Trump juga menyarankan agar warga Palestina yang berada di kantong tersebut diberikan sebidang tanah yang bagus, segar, dan indah.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved