Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Reaksi Dunia soal Donald Trump Ingin Ambil Alih Gaza: Palestina, Hamas, Arab Saudi, Australia

Reaksi dunia soal Donald Trump ingin AS ambil alih Jalur Gaza. Palestina, Hamas, Arab Saudi dan Asutralia mengecam pernyataan Donald Trump.

Tangkapan layar YouTube United Nations
PALESTINA KECAM TRUMP - Tangkapan layar YouTube United Nations pada Rabu (5/2/2025), memperlihatkan Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, berbicara dalam konferensi pers yang membahas tentang situasi di Tepi Barat di mana Israel meningkatkan serangannya terhadap warga Palestina. Dalam konferensi pers tersebut, Riyad Mansour mengutuk rencana Presiden AS Donald Trump yang ingin menggusur warga Palestina dari Jalur Gaza dan AS ingin mengambil alih Jalur Gaza. 

TRIBUNNEWS.COM - Pengumuman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengatakan AS akan mengambil alih Jalur Gaza memicu gelombang kemarahan berbagai negara.

Rencana tersebut disampaikan setelah Donald Trump berulang kali menyerukan penggusuran penduduk Palestina dari Jalur Gaza, segera setelah Israel-Hamas mulai mengimplementasikan perjanjian gencatan senjata di Gaza pada 19 Januari lalu.

Pernyataan Donald Trump memicu peringatan bahwa rencana tersebut dapat memicu kekacauan dan menyebabkan perang jangka panjang di Timur Tengah.

Sejumlah negara mengutuk dan menolak pernyataan Donald Trump.

Palestina: Kembalikan Kami ke Rumah dan Tanah yang Direbut Israel

Duta Besar Palestina untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa Riyad Mansour menegaskan warga Palestina tidak akan meninggalkan Jalur Gaza.

"Tanah air kami adalah tanah air kami, dan jika sebagian darinya dihancurkan, rakyat Palestina telah memilih untuk kembali ke sana," kata Riyad Mansour pada Selasa.

Ia menyerukan masyarakat internasional harus menghormati keinginan Palestina dan menolak segala upaya untuk memaksakan realitas baru dengan kekerasan.

"Jika ada orang yang ingin mengirim kami ke tempat lain, biarkan mereka mengembalikan kami ke rumah asal kami di Israel. Ada tempat-tempat yang indah, dan mereka akan senang jika kami kembali ke sana," kata Riyad Mansour, merujuk pada pendirian 'negara Israel' dengan mengusir warga Palestina pada tahun 1948.

Hamas Kecam Pernyataan Donald Trump

Sementara itu, pemimpin Hamas Sami Abu Zuhri menggambarkan rencana Donald Trump sebagai "pengusiran dari tanah mereka", dan menekankan Palestina tidak akan menerimanya dalam bentuk apa pun, seperti diberitakan Al Jazeera.

"Kami menganggap hal ini sebagai resep untuk menciptakan kekacauan dan ketegangan di kawasan, karena rakyat Gaza tidak akan membiarkan rencana ini terlaksana," kata Hamas dalam pernyataannya.

Baca juga: Netanyahu sebut Donald Trump Teman Terbaik Israel setelah AS Ingin Duduki Jalur Gaza

Arab Saudi: Palestina Berhak atas Tanah Mereka

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menegaskan kembali penolakannya terhadap segala bentuk pelanggaran hak Palestina atas tanah mereka.

Arab Saudi menegaskan posisi Kerajaan Arab Saudi dalam pendirian negara Palestina adalah tegas dan teguh.

“Pangeran Mohammed bin Salman, Putra Mahkota dan Perdana Menteri, telah mengonfirmasi posisi ini dengan cara yang jelas dan eksplisit yang tidak memungkinkan adanya interpretasi apa pun," bunyi pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Arab Saudi.

Australia Dukung Solusi Dua Negara

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan pemerintahnya mendukung solusi dua negara.

Ia juga menekankan posisi Australia tidak pernah dan tidak akan berubah.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved