Populer Internasional: Presiden Suriah Kunjungi Arab Saudi - Israel Tinggalkan Perbatasan Rafah
Rangkuman berita populer internasional, di antaranya kunjungan presiden Suriah ke Arab Saudi, menandai perubahan dalam hubungan luar negeri Suriah.
TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.
Pemimpin Suriah, Ahmad al-Sharaa melakukan perjalanan luar negeri pertamanya ke Arab Saudi.
Hal ini dinilai sebagai sinyal bahwa Suriah akan menjauh dari Iran, yang sebelumnya merupakan sekutu regional utamanya.
Sementara itu, pasukan Israel mundur dari penyeberangan Rafah, yang merupakan bagian dari kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas.
Selengkapnya, berikut berita populer internasional dalam 24 jam terakhir.
1. Pemimpin Suriah Tiba di Arab Saudi dalam Perjalanan Luar Negeri Pertamanya, Mengapa Bukan ke Iran?
Presiden sementara Suriah, Ahmad al-Sharaa, melakukan perjalanan luar negeri pertamanya pada Minggu (2/2/2025), dan negara yang dipilihnya adalah Arab Saudi.
Mengutip Associated Press, langkah ini dianggap sebagai sinyal bahwa Suriah akan menjauh dari Iran, yang sebelumnya merupakan sekutu regional utamanya.
Ahmad al-Sharaa mendarat di Riyadh bersama Menteri Luar Negeri Suriah, Asaad al-Shaibani.
Keduanya tiba menggunakan jet Saudi, dengan bendera negara tersebut terlihat di meja di belakang mereka.
Televisi pemerintah Saudi menyoroti bahwa perjalanan pertama al-Sharaa, yang awalnya dikenal di dunia internasional dengan nama samaran Abu Mohammed al-Golani, menjadikan Riyadh sebagai tujuan pertamanya.
Baca juga: Pemimpin Suriah Kunjungi Saudi: Tanda Awal Perubahan
2. ICRC Kecam Perlakuan Israel terhadap Tahanan Palestina yang Dibebaskan pada Hari Sabtu
Pejabat dari Komite Internasional Palang Merah (ICRC) menyatakan kemarahan mereka terhadap perlakuan Israel terhadap tahanan Palestina yang dibebaskan dalam pertukaran tawanan antara Israel dan Hamas pada Sabtu (1/2/2025).
Dalam proses pembebasan dari Penjara Ketziot, para tahanan Palestina terlihat diborgol dengan tangan di atas kepala.
Tidak hanya itu, para tahanan mengenakan gelang bertuliskan simbol Israel serta frasa "Orang-orang abadi tidak akan pernah lupa."
Menurut sumber keamanan kepada surat kabar Israel Haaretz, perlakuan ini mengejutkan staf ICRC yang bertugas dalam proses penyerahan tahanan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.