Konflik Suriah
Abu Muhammad al-Julani Resmi Jadi Presiden Sementara Suriah
Pemimpin de facto Suriah, Abu Muhammad al-Julani atau Ahmed al-Sharaa, kini resmi ditunjuk sebagai presiden sementara negara tersebut.
Pengumuman ini menunjukkan Suriah sedang bergerak menuju pembentukan negara baru yang lebih terorganisir dan terpusat.
Reaksi Internasional
Menurut laporan Al Jazeera, pengumuman ini memberikan gambaran yang lebih jelas tentang arah Suriah di masa depan.
Langkah ini membuka peluang bagi masyarakat internasional untuk mencabut sanksi terhadap Suriah, yang telah memberikan dampak buruk pada ekonomi negara tersebut.
Radwan Ziadeh, seorang analis senior di Arab Center Washington DC, menilai peralihan ini menandakan "transisi kekuasaan ke tangan sipil," yang akan melibatkan pembentukan badan legislatif sementara dalam beberapa hari mendatang.
Muncul pertanyaan mengenai bagaimana pemerintahan semenara ini akan menyatukan berbagai kelompok pemberontak dengan ideologi yang berbeda.
Transisi politik di Suriah, menurut beberapa analis, mungkin memerlukan waktu yang lebih lama untuk menciptakan pemerintahan yang stabil dan mampu menciptakan konsensus di kalangan semua pihak yang terlibat.
Suriah kini memasuki fase baru dengan pemerintahan sementara yang dipimpin oleh Sharaa.
Walaupun proses transisi ini diperkirakan memakan waktu hingga beberapa tahun, langkah ini memberi harapan, negara yang telah porak-poranda akibat perang akan memulai perjalanan panjang menuju rekonstruksi dan stabilitas.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.