Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Netanyahu Klaim Israel Berhak Lanjutkan Pertempuran di Gaza setelah Fase Pertama Gencatan Senjata

Netanyahu klaim bahwa Israel berhak untuk melanjutkan pertempuran di Gaza setelah fase pertama gencatan senjata, jika kondisi mengharuskan.

MNA/screenshot
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Sebulan setelah agresi Militer darat Tentara Israel ke Lebanon Selatan, Israel dilaporkan meminta Rusia untuk jadi mediator perdamaia dengan Hizbullah. - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengklaim bahwa Israel berhak untuk melanjutkan pertempuran di Gaza setelah fase pertama gencatan senjata, jika kondisi mengharuskan 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengklaim bahwa Israel berhak untuk melanjutkan pertempuran di Gaza setelah fase pertama gencatan senjata, jika kondisi mengharuskan, menurut laporan BBC.

Dalam pidato publik pertamanya sejak kesepakatan gencatan senjata dicapai, Netanyahu menggambarkan fase pertama ini sebagai "sementara".

Dia menekankan kalau Tel Aviv tetap memiliki hak untuk kembali berperang, bila Hamas tidak memenuhi kewajiban mereka.

Fase pertama gencatan senjata dimulai pada Minggu (19/1/2025), dengan tujuan utama untuk membawa pulang sandera Israel yang ditahan di Gaza.

Sebanyak 33 sandera Israel diharapkan dibebaskan dalam pertukaran tahanan.

Akan tetapi Netanyahu memperingatkan bahwa gencatan senjata ini bisa gagal kalau Hamas tidak memenuhi kesepakatan untuk memberikan daftar nama sandera yang akan dibebaskan.

Dia menegaskan bahwa jika Hamas gagal memenuhi kesepakatan, Israel tidak akan ragu untuk melanjutkan pertempuran dengan "kekuatan besar."

Netanyahu mengungkapkan bahwa kesepakatan ini merupakan bagian dari perjanjian yang lebih besar.

Ia tetap percaya bahwa Israel harus menjaga hak untuk berperang jika dibutuhkan, terutama dengan dukungan penuh dari Amerika Serikat (AS).

Meskipun kesepakatan ini sudah disetujui, Netanyahu memperingatkan bahwa Israel akan mengambil langkah-langkah lebih keras jika negosiasi gencatan senjata kedua tidak membuahkan hasil.

Menurutnya, Israel berhak untuk menyalakan kembali pertempuran jika situasi memburuk, dan mereka siap menggunakan kekuatan penuh untuk mencapai tujuan mereka.

Baca juga: Video Detik-Detik Jelang Gencatan Senjata di Gaza, Houthi Beri Peringatan Kapal Induk AS

Sebagai bagian dari kesepakatan, 95 tahanan Palestina akan dibebaskan oleh Israel, sebagian besar di antaranya adalah wanita dan anak-anak, sebagai imbalan atas pembebasan sandera.

Namun, hingga Sabtu (18/1/2025) malam, Israel belum menerima nama-nama sandera yang akan dibebaskan, yang seharusnya diserahkan oleh Hamas.

Netanyahu juga mengungkapkan bahwa Amerika Serikat telah memberikan dukungan penuh terhadap hak Israel untuk melanjutkan pertempuran jika diperlukan.

Dengan bantuan AS, Netanyahu menegaskan bahwa Israel akan siap untuk melanjutkan perang dengan kekuatan yang lebih besar jika kesepakatan gagal.

Media Israel Terbitkan Nama 33 Tawanan yang Akan Dibebaskan

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved