Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Gencatan Senjata Israel-Hamas Tertunda: Apa Penyebabnya?

Gencatan senjata antara Israel dan Hamas mengalami penundaan. Apa yang Menyebabkan Penundaan Gencatan Senjata?

khaberni/tangkap layar
Tank Pasukan Israel di wilayah Gaza Utara dalam operasi militer darat di wilayah kantung Palestina tersebut. - Gencatan senjata antara Israel dan Hamas mengalami penundaan. Apa yang Menyebabkan Penundaan Gencatan Senjata? 

TRIBUNNEWS.COM - Gencatan senjata yang dijadwalkan antara Israel dan Hamas pada Minggu (19/1/2025) 2025 pagi waktu setempat mengalami penundaan.

Penundaan ini terjadi setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, meminta Hamas untuk memberikan daftar sandera yang dijadwalkan akan dibebaskan pada hari itu.

Namun, Hamas menjelaskan bahwa mereka tidak dapat memenuhi permintaan tersebut karena alasan teknis yang belum diungkapkan lebih lanjut.

Apa yang Menyebabkan Penundaan Gencatan Senjata?

Netanyahu menegaskan bahwa gencatan senjata tidak akan dilaksanakan hingga Hamas menyerahkan daftar tiga sandera yang dijanjikan untuk dibebaskan.

Meskipun Hamas menegaskan komitmennya terhadap kesepakatan gencatan senjata, mereka mengungkapkan bahwa keterlambatan dalam penyampaian nama-nama sandera disebabkan oleh faktor teknis.

Hal ini menambah ketegangan di wilayah Gaza, seperti dilaporkan oleh Al Jazeera.

Menurut seorang juru bicara militer Israel, selama gencatan senjata yang tidak terwujud, Israel akan terus melakukan serangan di wilayah Gaza.

Akibatnya, serangan tersebut mengakibatkan tewasnya tiga warga Palestina di bagian timur Kota Gaza.

Militer Israel menyatakan bahwa mereka telah menyerang target-target militan di Gaza utara dan tengah.

Bagaimana Proses Gencatan Senjata Ini?

Perjanjian gencatan senjata ini adalah hasil dari negosiasi panjang yang melibatkan Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat, dengan tujuan untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama 15 bulan.

Gencatan senjata direncanakan dalam tiga tahap.

Pada tahap pertama, 33 sandera yang tersisa, termasuk wanita, anak-anak, dan pria yang sakit, akan dibebaskan dengan imbalan pembebasan hampir 2000 tahanan Palestina, termasuk anggota kelompok militan.

Setelah pembebasan sandera pertama, kesepakatan ini mengatur pembebasan lebih banyak sandera setiap minggu.

Namun, masa depan gencatan senjata ini masih penuh ketidakpastian.

Meskipun tujuannya adalah untuk mengakhiri perang sepenuhnya, kesepakatan ini dapat dibatalkan tergantung pada perkembangan selanjutnya, terutama terkait dengan kekhawatiran Israel tentang ancaman dari Hamas dan dinamika politik domestik yang dapat memperburuk situasi.

Apa Dampak Serangan Terbaru?

Dikutip dari Al Jazeera, badan pertahanan sipil Gaza melaporkan bahwa serangan Israel menewaskan sedikitnya delapan orang dan melukai puluhan lainnya setelah waktu yang dijadwalkan untuk gencatan senjata seharusnya berlaku.

Menurut juru bicara badan tersebut, Mahmud Bassal, tiga orang tewas di Gaza utara, dan lima orang di Kota Gaza, dengan total 25 orang terluka.

Apa Solusi untuk Konflik Ini?

Seorang profesor madya kebijakan publik di Institut Studi Pascasarjana Doha, Tamer Qarmout, menyatakan bahwa setelah 15 bulan perang di Gaza, Israel telah mencapai jalan buntu.

Qarmout mengemukakan bahwa meskipun Israel dapat mengeklaim telah mengubah lanskap Timur Tengah, mereka tetap terjebak dalam masalah yang berkaitan dengan Hamas dan politik Palestina.

Dia menekankan bahwa satu-satunya cara untuk menyelesaikan konflik ini adalah dengan mengakhiri pendudukan dan melalui jalur negosiasi. "Penyelesaian dengan kekuatan tidak akan mengakhiri konflik ini," tambahnya, menunjukkan perlunya pendekatan yang lebih damai untuk mencapai resolusi yang berkelanjutan.

Dengan situasi yang terus berkembang, penting untuk terus memantau perkembangan gencatan senjata ini dan apa dampaknya bagi stabilitas di wilayah tersebut.

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved